Berita Bangka Selatan

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, RSUD Basel Siagakan 42 Bed

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh Bangka Selatan mulai menyiagakan kembali 42 bed atau tempat tidur bagi pasien Covid-19.

freepik.com
Ilustrasi Covid-19. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh Bangka Selatan mulai menyiagakan kembali 42 bed atau tempat tidur bagi pasien Covid-19. Hal ini guna mengantisipasi melonjaknya kasus aktif Covid-19 di wilayahnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Basel, Supriyadi mengatakan, jajarannya telah menyiagakan kembali ruang isolasi yang beberapa waktu lalu juga sempat digunakan dalam menangani pasien Covid-19. Menurutnya, 42 bed ini dipergunakan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tercatat mengalami gejala-gejala cukup berat dan harus ditangani secara medis dengan maksimal.

Direktur RSUD Basel, dr Budi Rahmana mengakui, saat ini, ada dua bed yang telah digunakan oleh pasien yang dinyatakan terkofirmasi positif Covid-19. "Beberapa bulan belakangan memang sudah kosong, tetapi saat ini ada dua bed yang kembali digunakan karena ada pasien Covid-19 yang perlu dirawat di RSUD," ujar Budi, Senin (7/2) siang.

Diakuinya, dua pasien ini dirawat intensif di Ruang Bougenvil RSUD Basel. "Dua hari lalu ada pasien masuk, dan tadi pagi ada lagi penambahan satu pasien, sehingga totalnya ada dua pasien yang kami rawat di ruang isolasi," ucapnya.

Namun, dirinya belum dapat memastikan apakah kasus Covid-19 ini merupakan varian omicron atau yang lainnya. "Untuk variannya apa kami belum dapat berkomentar banyak, karena saat ini sampelnya sudah dikirim ke Labkesda Babel. Kami hanya mengetahui pasien terpapar melalui rapid antigen," ungkapnya.

36 kasus
Peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Bangka Tengah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bateng, tercatat ada 36 kasus aktif Covid-19 hingga Senin siang.

Kepala Dinkes Bateng, drg M Anas Ma'rif mengakui, peningkatan kasus ini terjadi selama satu pekan terakhir, tepatnya di awal bulan Februari 2022. "Jadi memang selama sepekan ini ada peningkatan kasus Covid-19 di Bateng, di mana ada 36 kasus aktif," kata Anas.

Menurut Anas, penambahan kasus Covid-19 ini bukan berasal dari transmisi lokal, melainkan luar daerah. "Penambahan kasus Covid-19 saat ini berasal dari perjalanan luar daerah, dan saat ini kita minta mereka isolasi mandiri dengan langsung dipantau ketat oleh pihak Puskesmas terdekat. Namun jika pasien Covid-19 ini ada keluhan katagori sedang dan berat, maka kita akan tindak lanjut di rujuk ke RSUD untuk dirawat inap di rumah sakit," ujarnya.

Pihaknya turut menyiagakan tempat-tempat isolasi terpadu yang ada di masing-masing daerah. "Sampai saat ini berdasarkan hasil data lab kita belum ditemukan adanya kasus yang merujuk pada varian omicron, namun kita telah mengantisipasi jika memang terjadi lonjakan kasus, kita juga telah menyiapkan isolasi terpadu yang sudah ada. Kalau Pemrov mengintruksikan kembali untuk membuka tempat isolasi terpadu, pada intinya kami telah siap," katanya.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan penerapan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Khususnya saat berada di luar rumah, guna meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 varian omicron. "Kita ketahui saat ini kasus Covid-19 ini terjadi peningkatan, untuk itu kita minta Prokes ini harus tetap dijalankan, seprti mengunakan masker, cuci tangan, dan lainnya. Sekarang kita juga terus mengoptimalkan vaksinasi Covid-19 agar bisa 100 persen sebagai upaya pencegahan," tuturnya.

Bupati Bateng, Algafry Rahman meminta Dinas Kesehatan untuk menyiagakan ruang isolasi serta menyiapkan segala kebutuhan kesehatan, mulai dari obat-obatan, oksigen, dan perlengkapan lainnya. "Memang kondisi Covid-19 di kita saat ini ada penambahan kasus. Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan ini kita minta Dinkes siaga, mulai dari rumah sakit untuk mempersiapkan bila mana ada lonjakan, seperti ruang isolasi, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya baik itu Isoter yang juga turut kita siapkan," ujar Algafry.

Pihaknya juga terus mempercepat program vaksinasi Covid-19 dan memperketat penerapan protokol kesehatan (Prokes) sesuai dengan arahan Presiden RI. "Di mana kita ketahui Covid-19 varian omicron ini sudah mulai masuk, dan peningkatan kasusnya memang ada. Tapi dari angka kematiannya dan lonjakan di rumah sakit masih belum. Dan sebagaimana disampaikan Presiden tadi ada dua fokus yang harus diterapkan, yakni vaksinasi Covid-19 dan memperketat Prokes yang terus akan kita gencarkan," ujarnya. (jhk/t3)

Prokes dan Vaksinasi
BUPATI Bangka Selatan, Riza Herdavid mengingatkan dan mengajak masyarakatnya agar tetap taat dalam menegakkan protokol kesehatan. "Berdasarkan laporan yang masuk, saat ini ada sembilan kasus aktif di Basel. Ini yang harus kita antisipasi dan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Riza, Senin (7/2).

Menurut Riza, Covid-19 varian omicron dianggap cukup berbahaya karena dapat menyebar dan menular lebih cepat dibandingkan varian Covid-19 lainnya. "Apalagi kalau ada yang merasa tidak enak badan, istirahat terlebih dulu dan menghindari kerumunan supaya mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya.

Riza mengatakan, vaksinasi juga menjadi perihal penting untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. "Vaksinasi adalah langkah kongkret dan penting untuk dilakukan dalam langkah kita untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun setelah divaksin juga tetap menjaga protokol kesehatan," tegasnya.

Dirinya bersama unsur Forkopimda Basel dan juga tim vaksinator, serta survailans di tiap kecamatan akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik. "Mari seluruh masyarakat bersama-sama saling menjaga dan bergerak mencegah penyebaran Covid-19," harapnya. (jhk)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved