Pangkalpinang Butuh 90 Ton Cabai per Tahun
Dinas Pangan dan Pertanian (DPP) Kota Pangkalpinang mencatat kebutuhan cabai di Pangkalpinang mencapai 90 ton per tahun.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Dinas Pangan dan Pertanian (DPP) Kota Pangkalpinang mencatat kebutuhan cabai di Pangkalpinang mencapai 90 ton per tahun.
Kebutuhan tersebut mencakup cabai keriting dan cabai rawit.
"Setiap tahun kita memerlukan cabai merah besar lebih kurang 50 ton per tahun, cabai rawit 40 ton per tahun, sedangkan sawi kita butuh lebih kurang 483 ton," kata Kepala DPP Kota Pangkalpinang, Samri, Kamis (24/3/2022).
Samri menuturkan, peningkatan kebutuhan cabai rawit di Pangkalpinang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan seperti menyambut Ramadan, hari raya Idulfitri, Iduladha, Natal, dan tahun baru.
Pangkalpinang sendiri, lanjut dia, masih mengandalkan dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan cabainya. Daerah-daerah pemasok cabai ke ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, antara lain, Sumatera Selatan, Lampung hingga Pulau Jawa.
"Sekarang bagaimana dengan potensi yang ada kita akan kembangkan (cabai--red) walaupun dengan kondisi pandemi Covid-19," ucapnya.
Samri menyebutkan, sejak beberapa tahun lalu, pihaknya menggandeng sejumlah kelompok tani dan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran, termasuk cabai.
Salah satunya kelompok tani Makmur, Kelurahan Tuatunu Indah, Kecamatan Gerunggang, yang mampu menghasilkan cabai sekitar 1,5 ton dalam sembilan kali panen.
"Hasil itu sebagai pemacu sekaligus membangkitkan semangat untuk mengembangkan cabai, bahwa untuk bertahan apabila kita fokus dalam mengembangkan usaha tani yakinlah berhasil," ujar Samri.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 terparah tahun 2020-2021, banyak petani di Pangkalpinang yang terancam gulung tikar karena kekurangan modal.
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng Bank Indonesia untuk memberikan modal agar para petani dapat mencari penghidupannya kembali hingga berlangsung sampai saat ini.
"Ada empat kelompok tani yang mendapatkan bantuan, dua kelompok tani, ada dua kelompok wanita tani dan dua PKK. Seperti kita ketahui bahwa mereka sukses dalam rangka pengamanan cabai," tutur Samri.
"Alhamdulillah, tahun ini kita mendapat bantuan dari Bank Indonesia, empat kelompok tani lagi. Jadi dengan ini diharapkan Pangkalpinang bisa menciptakan swasembada pangan sendiri dan kita bakal lebih maju," katanya. (u1)