Berita Bangka Tengah

Potensi Wisata Tiga Pulau Eksotis di Desa Tanjung Pura, Warga Dukung Jadi Desa Wisata

Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungaiselan, menjadi satu dari sekian banyak desa di Bangka Tengah yang memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan.

Bangka Pos/Arya Bima Mahendra
PULAU BEGADUNG - Para wisatawan sedang menaiki kapal menuju ke Pulau Begadung, yang berada di Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungaiselan, Bangka Tengah, Sabtu (21/5). 

SUNGAISELAN, BABEL NEWS - Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungaiselan, menjadi satu dari sekian banyak desa di Kabupaten Bangka Tengah yang memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan. Pasalnya, desa ini memiliki tiga pulau eksotis yang menawarkan keindahan alam dengan landmark pasir putih yang menakjubkan.

Tak kalah dengan Pulau Ketawai yang berada di Desa Kurau, tiga pulau di Desa Tanjung Pura itu, yakni Pulau Nangka, Pulau Begadung dan Pulau Pelepas (Pulau Nangka) itu juga ramai disinggahi para pengunjung yang hendak pergi berlibur. Ketiga pulau tersebut sangat berpotensi menjadi tempat wisata yang mampu membuat nama Kabupaten Bangka Tengah menjadi semakin tersohor dalam hal destinasi wisatanya.

Tak hanya menawarkan keindahan laut pantai yang biru dan tenang, pulau yang banyak ditanami oleh pohon cengkeh ini juga memiliki warisan budaya berupa makam Datuk Jafar Sidiq yang konon katanya merupakan tetua sekaligus penjaga Pulau Nangka terdahulu. Adanya kisah historis inilah yang kemudian menjadikan Pulau Nangka semakin menarik untuk dikunjungi serta bisa dijadikan wisata sejarah maupun wisata religi.

Diketahui, Pulau Nangka satu-satunya pulau di antara ketiga pulau tersebut yang memiliki penghuni bahkan lebih dari 100 Kartu Keluarga (KK). Pulau Nangka juga satu di antara tiga pulau lainnya yang ada di Desa Tanjung Pura yang sudah memiliki sejumlah fasilitas.

Di Pantai Perigi Kapal (salah satu pantai di Pulau Nangka, terdapat dua bangun sejenis penginapan yang biasanya memang disewakan bagi wisatawan yang ingin bermalam di pulau yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan itu. Namun sayangnya, di Pulau Nangka, Pulau Begadung maupun Pulau Pelepas belum memiliki dermaga sebagai tempat bersandar kapal ataupun perahu.

Hal itulah yang membuat sebagian besar pengunjung yang ingin berwisata ke tiga tersebut harus berpikir dua kali. "Susah kalau enggak ada dermaga, apalagi kalau air laut lagi surut. Otomatis banyak kapal yang kandas," ucap Ihza (22), pengunjung yang ditemui di Desa Tanjung Pura, Sabtu (21/5).

Tak hanya itu, para pengunjung juga harus pintar-pintar memperkirakan kapan air laut pasang. "Kalau air surut, terpaksa kita harus berjalan menembus lumpur dan nginjak karang-karang yang tajam supaya bisa naik ke kapal," jelasnya.

Suwandi (42), penduduk Pulau Nangka, mengaku, pada dasarnya Pulau Nangka dan dua pulau lainnya itu memang sangat cocok dijadikan sebagai tempat destinasi wisata. Dirinya yang juga berprofesi sebagai nelayan juga kerap dihubungi para wisatawan yang ingin menyewa perahu miliknya untuk menyeberang ke tiga pulau tersebut. "Sebenarnya penghasilan dari jasa penyeberangan ini cukup lumayan, tapi enggak menentu," ucap Suwandi.

Dirinya berharap, agar pemerintah setempat benar-benar serius mengelola potensi-potensi yang ada. Termasuk, dengan menciptakan sistem atau mekanisme paket wisata ke tiga pulau tersebut. "Kalau memang jadi desa wisata nantinya, kami-kami para nelayan ini juga enak ada profesi baru, terutama kalau hasil laut lagi dikit," ujarnya.

Belum prioritas
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Tengah, Zainal tidak memungkiri, Pulau Nangka dan sekitarnya memang memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Namun dirinya menilai, saat ini ketiga pulau tersebut belum menjadi prioritas utama pengembangan wisata yang ada di Bateng.

"Kalau kita lihat memang Pulau Nangka itu memang cukup banyak wisatawannya, tapi kami kira jumlahnya tidak sebanyak wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata lainnya yang ada di Bangka Tengah," ucap Zainal, Minggu (22/5).

Selain itu menurutnya, ketiga pulau yang berada Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungaiselan itu lokasinya juga sangat jauh dari pusat kota. "Apalagi Desa Tanjung Pura ini kan lokasinya paling ujung dan tidak ada tempat wisata lain yang bisa disinggahi," tambahnya.

Namun menurutnya, tidak menutup kemungkinan ke depannya potensi wisata yang ada di Pulau Nangka dan sekitarnya itu akan menjadi atensi utama dunia pariwisata yang ada di Bateng. "Untuk saat ini kami masih fokus ke pengembangan destinasi wisata lain, salah satunya adalah Desa Perlang, Lubuk Besar yang masuk dalam kategori 50 desa wisata terbaik se-Indonesia tahun 2022 dan akan dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dalam waktu dekat," pungkasnya. (u2)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved