Keroyokan Cegah Kekerasan Seksual Anak
Mereka perlu mendapat pendidikan tentang menjaga fisik, sikap, dan tingkah laku supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangka Belitung SR Kunlistiani merasa prihatin atas kasus pelecehan maupun kekerasan seksual yang masih terjadi di Babel.
"Melihat kondisi masih ada kekerasan seksual anak, maka perlu sinergisitas guru di sekolah, orang tua dan masyarakat," kata Kunlistiani, Rabu (8/6/2022).
Menurut dia, anak-anak perlu diberikan edukasi mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dan dihindari.
Mereka perlu mendapat pendidikan tentang menjaga fisik, sikap, dan tingkah laku supaya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Seorang anak harus tahu melindungi diri sendiri yang didapatkan pendidikan itu dari keluarga, sekolah, dan masyarakat," ujar Kunlistiani.
Dia juga menyarankan agar anak-anak diberikan pendidikan seksual sejak dini sesuai dengan umurnya.
Hal tersebut untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.
"Mesti diberikan edukasi kepada anak mengenai dampak secara biologis terhadap hal-hal yang mengarah ke seksual," kata Kunlistiani.
Sekadar diketahui, data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan, ada 111 kasus pelecehan seksual terhadap anak sepanjang tahun 2021.
Rinciannya, 81 korban anak perempuan dan 30 anak laki-laki.
Sementara itu, memasuki pertengahan tahun ini saja, ada tiga anak di Pangkalpinang yang menjadi korban tindakan bejat 'predator' anak.
Tiga anak laki-laki berusia belasan tahun tersebut diduga dicabuli oleh seorang pria beristri yang masih tetangga para korban. (s2)