Berita Kabupaten Bangka Tengah
Pertanian Bangka Tengah Belum Jadi Basis Unggulan, Jhon Syukur Masih Ada Perhatian
Jhon (39), petani sawit sangat bersyukur usai menerima bantuan sarana dan prasarana, serta bibit kecambah kelapa sawit dari Pemkab Bateng.
KOBA, BABEL NEWS - Jhon (39), petani sawit sangat bersyukur usai menerima bantuan sarana dan prasarana, serta bibit kecambah kelapa sawit dari Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (9/6). Kebahagiaannya tak terbendung lantaran masih mendapatkan perhatian dari Dinas Pertanian Bateng yang kerap memberikan perhatian kepada petani-petani sepertinya.
Dirinya akan memanfaatkan bantuan tersebut agar bisa menghasilkan produk pertanian yang bermanfaat. "Terima kasih sekali, saya rasa ini adalah rejeki sekaligus bentuk kepedulian pemerintah kepada kami. Semoga saja nanti bibitnya bisa tumbuh besar dan menyejahterakan para petani-petani seperti kami," ucap Jhon.
Bupati Bateng, Algafry Rahman mengatakan, bantuan ini merupakan komitmen melayani masyarakat dalam menunjung pertumbuhan ekonomi. Diakuinya, saat ini sektor perkebunan memang masih belum jadi idola. Pasalnya, sektor tambang masih terbilang cukup mendominasi.
Oleh karena itu, ia berpesan agar kecambah kelapa sawit ini bisa dipelihara dengan baik. "Silakan dirawat dengan baik bibit sawit ini, karena sebelumnya ada 174 poktan dan gapoktan yang mengajukan dan hanya 20 yang bisa terealisasi," kata Algafry.
Dirinya juga meminta agar poktan dan gapoktan yang belum mendapatkan bantuan ini untuk tidak khawatir lantaran pemberian bantuan ini akan dilakukan secara bertahap.
Kepala Dinas Pertanian Bateng, Sajidin menjelaskan, ada 20 ribu bibit/kecambah kelapa sawit yang diberikan kepada 20 kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayahnya. Bantuan tersebut diberikan untuk menyukseskan program Peremajaan Kelapa Sawit Perkebunan (PKSP).
Tak hanya bibit, poktan dan gapoktan tersebut juga mendapatkan bantuan sarpras pertanian seperti cangkul, gerobak sorong dan lain sebagainya. Lanjut dia, dewasa ini ekspor sawit memang mengalami banyak kendala, meski keran CPO sudah dibuka. "Kita optimistis saja semoga harga TBS sawit bisa tinggi kembali," kata Sajidin.
Dirinya juga berharap, agar bantuan tersebut bisa membangkitkan produksi maupun produktivitas para petani sawit. "Ke depannya kami juga akan melakukan monitoring lebih lanjut supaya bibit yang diberikan ini tidak dipindahtangankan ataupun ditanam di hutan produksi," jelasnya.
Belum unggulan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangka Tengah mencatat saat ini sektor pertanian di wilayahnya belum bisa menjadi basis unggulan. Padahal, sektor pertanian menjadi salah satu prioritas utama pembangunan di Bateng yang masuk kategori ekonomi kerakyatan yang terintegrasi secara holistik melalui kerja sama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kepala Bappeda Bateng, Joko Triadhi mengatakan, ada berbagai macam upaya dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan ini. Mulai dari pemberian sarana dan prasarana produksi (Sarprodi) pertanian, bantuan modal usaha dan lain sebagainya. "Untuk itu, Bappeda Bateng menginisiasi program tematik holistik agar kegiatan tersebut terarahkan," jelas Joko, Rabu (8/6).
Namun dirinya memastikan, hal itu bukan hanya untuk peningkatan ekonomi semata. Melainkan, juga untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kemiskinan, pengangguran dan lain-lain.
Menurutnya, sektor pertanian yang saat ini digadang-gadang, belum bisa dikatakan sepenuhnya menjadi basis fundamental. Hal ini dikarenakan angka location quotient (LQ) yang masih berada di bawah angka satu.
"Jadi pertanian yang selama ini kita unggulkan, berdasarkan analisis LQ, angkanya masih sekitar 0,7. Sedangkan kalau angkanya di atas satu, maka baru bisa dikatakan sebagai sektor basis," ungkap Joko. (u2)