Kabar Pangkalpinang
Pengamat Sebut Naiknya Harga Pangan Bsa Membebani Masyarakat Menengah ke Bawah
Kenaikan beberapa komoditas pangan akhir-akhir ini menyebabkan hampir seluruh rumah tangga harus mampu menyiasati pola konsumsinya.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kenaikan beberapa komoditas pangan akhir-akhir ini menyebabkan hampir seluruh rumah tangga harus mampu menyiasati pola konsumsinya.
Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus Dosen Ekonomi Universitas Bangka Belitung (UBB) Devi Valeriani menuturkan, hal ini dikarenakan tingkat pendapatan masyarakat yang tetap namun jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi menjadi lebih besar dari biasanya.
Ia menuturkan, fluktuasi harga komoditas cenderung akan menurunkan daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kenaikan harga komponen pangan ini akan memicu inflasi, artinya terjadi kenaikan harga secara umum pada beberapa komoditas pangan," ujar Devi.
Ia menuturkan, inflasi juga akan berdampak terhadap daya beli masyarakat, sehingga bukan hal yang mustahil akan mengurangi kesejahteraan masyarakat. Seperti kenaikan harga telur dan cabai yang turut mengalami peningkatan cukup signifikan.
Tingginya harga komoditi bahan pokok tersebut membuat masyarakat menahan diri untuk berbelanja dan melakukan substitusi dengan komoditas lain yang lebih terjangkau.
Konsumsi rumah tangga saat ini memiliki share terbesar dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hal ini tentu dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan ekonomi yang tengah masuk masa pemulihan.
Harga bahan pangan yang tinggi akan membebani masyarakat menengah ke bawah dan dalam jangka panjang akan menambah angka kemiskinan yang ada.
Tak hanya itu, naiknya harga bahan pokok ini juga berdampak bagi pelaku UMKM kuliner yang menyebabkan biaya produksi meningkat dari biasanya.
"Kenaikan harga pangan tersebut sangat memukul bisnis UMKM. Biaya produksi akan meningkat seiring dengan kenaikan harga bahan baku, yang akhirnya akan memperkecil laba yang akan diperoleh. Sementara untuk menaikkan harga jual, pelaku usaha kadang takut kehilangan pelanggan, sehingga tetap bertahan dengan harga jual saat ini, dan berharap harga bahan pangan menurun kembali," tuturnya. (t3)