Kabar Bangka Tengah

Dinyatakan Hilang Sejak Kamis Lalu, Edi Ditemukan Warga di Lampu Merah Simpang Perlang Koba

Misteri hilangnya Edi Witoko (39) sejak hari Kamis (14/7) lalu akhirnya menemukan titik terang.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Arya Bima Mahendra
Tim gabungan saat melihat kondisi Edi Witoko (baju putih kuning dan memakai training hijau). 

KOBA, BABEL NEWS - Misteri hilangnya Edi Witoko (39) sejak hari Kamis (14/7) lalu akhirnya menemukan titik terang. Pasalnya, Edi tiba-tiba diantar oleh tetangganya menggunakan sepeda motor, Minggu (17/7) sekira pukul 17.45 WIB.

Mendadak, kediaman Edi pun ramai dikerubungi warga sekitar yang ingin melihat kondisinya. Dirinya pun pulang dalam keadaan sehat, namun sedikit lemas.

Pria yang diketahui mengalami keterbelakangan mental itu kembali ke rumah kakak kandungnya tanpa ada kekurangan sesuatu apapun. Bahkan, pakaian terakhir yang digunakan sejak dirinya dinyatakan hilang juga masih lengkap.

Menurut Adi (27), tetangga yang menemukan keberadaan korban mengatakan bahwa Edi ditemukan sedang berjalan tidak jauh dari lampu merah Jalan Simpang Perlang, Koba, Bangka Tengah atau sekitar 6-7 kilometer dari titik awal dinyatakan hilang.

"Saya tadi pulang kerja dan melihat dia (Edi) sedang di pinggir jalan," ucap Adi.

Kemudian, dia pun segera mengajak Edi yang kala itu sedang membawa botol air mineral dan satu bungkus mie instan untuk menaiki motornya dan mengantarnya pulang.

Sementara itu, Sulaiman (41), kakak kandung korban mengaku sangat senang lantaran bisa melihat adiknya tersebut pulang dalam keadaan selamat.

Dirinya pun sangat berterima kasih kepada tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Babel, BPBD Bateng, TNI/Polri dan unsur lainnya yang telah bersusah payah mencari keberadaan korban selama beberapa hari terakhir.

"Alhamdulillah, adik saya masih bisa pulang dalam keadaan selamat. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semuanya yang telah berjuang sekuat tenaga mencari adik saya," ujar Sulaiman.

Dengan begitu, pencarian terhadap Edi Witoko pun resmi ditutup dan tim gabungan langsung membubarkan diri serta langsung kembali ke satuannya masing-masing.

Diberitakan harian ini sebelumnya, raut kegelisahan tergambar di wajah Sulaiman (41), saat mendampingi tim gabungan mencari keberadaan Edi, adik kandungnya yang hilang sejak hari Kamis (14/7) lalu.

Sudah tiga hari terakhir, pria yang berprofesi sebagai pengumpul barang bekas ini tidak bekerja karena ikut membantu mencari keberadaan adiknya yang hilang saat hendak buang air besar (BAB) di tepi Sungai Sinar Laut, Kelurahan Padang Mulia, Koba, Bangka Tengah.

Sulaiman mengaku, bahwa adik kandungnya itu mengalami keterbelakangan mental. Hal itulah yang membuat adiknya itu kerap BAB di tepi sungai.

"Biasanya kalau BAB, memang ke sini. Soalnya kalau di rumah, dia BAB-nya berantakan. Maklumlah, namanya juga orang agak kurang (gangguan mental)," ucap Sulaiman sambil menunjuk sebuah dermaga kayu tempat bersandar kapal yang biasanya dijadikan Edi untuk lokasi BAB.

Dia menceritakan, hilangnya Edi bermula ketika dirinya hendak menawari adik kandungnya itu makan malam. Karena tidak ada di rumah, dirinya pun pergi ke dermaga kayu dekat rumahnya tersebut dan melihat adiknya dalam posisi jongkok dan tampak seperti ingin BAB. Kemudian, Sulaiman pun memanggil Edi untuk menawarinya makan.

Kemudian, satu setengah jam setelah itu, dirinya kembali dermaga tersebut dan melihat adiknya sudah tidak ada di tempat. Sontak, dia pun segera menyusuri semak-semak di tepi sungai untuk mencari keberadaan adiknya di bantu oleh warga sekitar. (u2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved