Kabar Pangkalpinang

PT Timah Restocking Anakan Cumi-cumi

PT Timah tidak hanya melakukan penenggelaman artificial reef saja, melainkan juga telah melakukan upaya pengkayaan populasi dengan sistem restocking.

Editor: Rusaidah
Istimewa/PT Timah
Upaya restocking anakan cumi-cumi oleh PT Timah. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - PT Timah Tbk terus berupaya mereklamasi laut. Sejak tahun 2021 lalu, PT Timah tidak hanya melakukan penenggelaman artificial reef saja, melainkan juga telah melakukan upaya pengkayaan populasi dengan sistem restocking.

Pengayaan populasi yang dilakukan yakni restocking cumi-cumi, komoditas ini dipilih lantaran memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu dari hasil pemantauan artificial reef berupa rumah ikan dan tranplantasi karang yang dilakukan PT Timah telah banyak ditempeli telur cumi-cumi.

Keberadaan telur cumi-cumi yang jika dibiarkan memiliki tingkat mortalitas yang tinggi, pasalnya telur yang muda dan anak cumi-cumi kerap dimangsa oleh predator lainnya seperti ikan. Oleh karena itu untuk mendorong hasil keberhasilan hidup cumi-cumi PT Timah berupaya melakukan kelestarian dengan sistem restocking.

Dimana telur tua yang menempel pada artificial reef diambil kemudian ditetaskan dalam wadah terkontrol dan anak cumi-cumi hasil penetasan kemudian dilepas kembali ke laut.

Sepanjang tahun 2021 lalu, PT Timah telah me-restocking sekitar 20 ribu lebih anakan cumi-cumi. Sedangkan, untuk tahun 2022, PT Timah kembali me-restocking 13 ribu anakan cumi-cumi dari target 20 ribu anakan cumi-cumi pada tahun ini.

Pada kesempatan ini PT Timah bekerja sama dengan Universitas Bangka Belitung dan Yayasan Sayang Babel Kite dalam melaksanakan restocking cumi-cumi, dengan menggunakan wadah bak terkontrol di Ruang penetasan Yayasan Sayang Babel Kite.

Wakil Ketua Yayasan Sayang Babel Kite Indra Ambalika yang juga Dosen Ilmu Kelautan Universitas Bangka Belitung menjelaskan dalam proses pelaksanakan reklamasi laut ada tiga hal yang dilakukan yaitu pemantauan kualitas air laut, perbaikan/pembuatan habitat vital, dan peningkatan populasi biota laut atau yang lebih dikenal dengan pengkayaan populasi.

Ia menuturkan, pihaknya telah melakukan pemantauan kualitas air laut dan pembuatan habitat baru dengan upaya yang dilakukan seperti transplantasi karang dan fish shelter.

"Ketika sudah melakukan transplantasi karang dan fish shelter, kita hanya berharap ikan itu akan datang sendiri ke lokasi yang sudah kita buat rumahnya. Tanpa melakukan upaya untuk memperbanyak, padahal bisa melakukan pengkayaan sumberdaya hayati laut," kata Indra dalam rilis, Senin (1/8).

Upaya yang dilakukan ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2012 menyebutkan bahwa salah satu upaya rehabilitasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah pengayaan sumber daya hayati laut yang dapat dilakukan dengan restocking.

Menurut Indra, untuk melakukan restocking cumi-cumi tidak mudah karena berdasarkan hasil pengalaman sebelumnya, telur cumi-cumi yang dipilih untuk ditetaskan di bak terkontrol harus telur cumi-cumi yang sudah tua. Sehingga tak dipungkiri, pada tahun 2021 lalu pihaknya belum bisa optimal dalam melakukan restocking cumi-cumi.

"Telur cumi-cumi ini kita ambil dari artificial reef yang baru ditenggelamkan PT Timah, karena ikannya masih sedikit dan penempelan karang alami yang masih sedikit juga. Tapi kalau penenggelaman sudah lebih dari satu tahun biasanya sudah banyak ikan dan cumi-cumi merasa terancam kalau menetas itu besar kemungkinan dimakan ikan," jelasnya.

Ia menuturkan, anakan cumi-cumi tersebut akan dilepaskan di sekitar perairan Kota Pangkalpinang dan Sungailiat, pasalnya mereka belum memiliki kerambah pembesaran di tempat lainnya yang bisa menyebabkan anakan cumi-cumi mengalami stress dalam perjalanan jika dibawa terlalu jauh.

"Satu kapsul telur cumi-cumi itu mendapatkan sekitar 5 ekor anakan cumi-cumi, sedangkan satu gerombol telur cumi bisa mendapatkan 100 kapsul. Biasanya 5-7 hari setelah diambil itu sudah menetas di bak terkontrol," ucapnya.

Ia menyebutkan, upaya reklamasi laut yang dilakukan PT Timah telah melengkapi tiga tahapan reklamasi laut. Ke depan, Ia berharap anakan cumi-cumi yang dilepas ke laut ini bisa meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

Sementara itu, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, PT Timah Tbk terus berkomitmen untuk melakukan upaya pelestarian lingkungan dengan melakukan reklamasi baik di darat maupun di laut. (*/t3)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved