Berita Bangka Barat
Fokus Tingkatkan PAD di Desa Wisata, Bangka Barat Perbanyak Objek Wisata
Wakil Bupati Babar, Bong Ming Ming mengatakan, saat ini ada 13 desa wisata di Bangka Barat yang baru dikembangkan.
MUNTOK, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat serius mengembangkan desa wisata di wilayahnya. Hal itu dilakukan dengan tujuan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan memperbanyak objek wisata di Babar.
Wakil Bupati Babar, Bong Ming Ming mengatakan, saat ini ada 13 desa wisata di Bangka Barat yang baru dikembangkan. Untuk meningkatkan desa wisata itu, ia menyarankan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di 13 desa itu harus mengikuti pelatihan pengembangan pariwisata.
"Untuk itu pentingnya desa wisata ini untuk diangkat dan diperkuatkan, supaya titik-titik kunjungan wisatawan di Bangka Barat semakin banyak. Ada 13 Pokdarwis dan pelaku desa wisata yang ikut pelatihan," kata Bong Ming Ming, Rabu (12/10).
Menurutnya, berbicara tentang potensi pariwisata harus memperkuat pelaku-pelaku pariwisata untuk mengelola desa wisata tersebut. "Pokdarwis untuk disiapkan di desa wisata tersebut. Makanya kami minta kawan-kawan yang kumpul untuk membuat semacam proposal tentang potensi apa yang akan dilakulan untuk wisata tersebut," ujarnya.
Ia mengakui, pihaknya akan melihat 10 desa wisata terbaik untuk diseriuskan pengembangan desa tersebut. Nantinya, desa itu akan didukung oleh pihak ketiga atau perusahaan yang ada di desa untuk pengembangan tempat tersebut.
"Nanti kita lihat seperti apa paparan mereka tentang potensi pariwisata di desanya. Dukungan pengembangan dari perusahaan yang ada di desa itu," ungkapnya.
Bong Ming Ming berharap, dengan terbentuknya desa wisata ini yang pasti memperbanyak tujuan wisata di Bangka Barat dan juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). "Selain meningkatkan PAD, juga memperbanyak tempat wisata sehingga para wisatawan dapat memilih objek wisata mana yang dituju," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangka Barat terus mengenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Peningkatan PAD ini dilakukan dengan cara membimbing 13 desa yang memiliki potensi wisata untuk meningkatkan kepariwisataannya.
Kepala Disparbud Babar, Muhammad Ali mengatakan, saat ini pihaknya sudah menetapkan sebanyak 13 desa yang memiliki potensi wisata. Di antaranya, Desa Airlimau, Airbelo, Airputih, Pelangas, Airnyatoh, Airlintang, Penyampak, Kapit, Teluklimau, Airgantang, Desa Ketab, Desa Tuik dan Desa Airbulin.
Pihaknya berharap, desa ini dapat memberikan sumbangsih dalam peningkatan PAD di Babar. "Kita ke depan terus mengusahakan desa-desa juga dapat berkontribusi untuk PAD, karena sejak akhir Desember 2021 sampai hari ini kami sudah menetapkan 13 desa wisata," kata Muhammad Ali, Selasa (14/6).
Menurutnya, apabila wisata desa sudah berkembang, maka otomatis berdampak pada perekonomian di Babar. "Kami berharap juga, dinas terkait termasuk Dinsos Pemdes dapat membina desa, sehingga desa ini dapat menyisihkan dananya untuk membangun pariwisata di desa," ujarnya.
Diakuinya, saat ini pihaknya masih fokus untuk pembinaan di desa-desa. Termasuk, akses masuk dan fasilitas serta menggali lagi potensi-potensi yang ada untuk menarik wisatawan berkunjung.
"Jadi memang pariwisata itu untuk memenuhi sarana prasarana, akses jalan menempuh wilayah destinasi. Selain itu, hal-hal yang menambah daya tarik, seperti kebudayaannya itu dapat diwujudkan kalau kita saling berkolaborasi, baik itu pemerintah dengan swasta, BUMN, BUMD, serta masyarakat," katanya.
Muhammad Ali mengatakan, Babar hampir memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) meski baru memasuki satu semester di tahun 2022 ini. Diakuinya, di tahun ini pihaknya menargetkan PAD Rp330 juta dari karcis masuk ke Pasanggerahan Menumbing dan Pantai Batu Rakit Kecamatan Muntok.
Dirinya menjelaskan, di tahun 2021, target PAD hanya mencapai 97,5 persen dari total target Rp175 juta. Kondisi ini diakuinya, terjadi karena pandemi Covid-19.
Sehingga, banyak tempat wisata dilakukan penutupan lantaran penerapan PPKM level 4 di wilayahnya. "Kami dari tahun ke tahun tetap menaikan target, walaupun tahun kemarin ada pandemi kita tidak bisa mencapai 100 persen, masih sisa sekitar dua persen artinya sudah maksimal," ucapnya. (ynr)