Ketua DPRD Bangka Belitung: Tawuran Pelajar Jangan Sampai Terulang

Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Herman Suhadi menyayangkan terjadinya tawuran antarpelajar di Pangkalpinang

Editor: suhendri
Bangka Pos/Riki Pratama
Ketua DPRD Babel, Herman Suhadi. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Herman Suhadi menyayangkan terjadinya tawuran antarpelajar di Pangkalpinang.

Herman berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

"Tentunya kejadian ini sangat tidak kita inginkan mengingat sekolah menjadi tempat untuk belajar, mendidik, mengajarkan etika dan sopan santun, bukan tawuran," katanya, Senin (14/11/2022).

Dengan adanya kejadian tersebut, Herman akan menanyakan ke Dinas Pendidikan Provinsi Babel mengenai bimbingan yang dilakukan terhadap guru dan siswa di sekolah.

"Kepada dinas pendidikan untuk dapat memberikan masukan kepada para guru SMA-SMK ini agar menjaga anak didiknya, untuk bisa memahami arti daripada proses pendidikan itu. Dalam artian selain di sekolah menuntut ilmu, belajar di sekolah, juga bagaimana bersikap di luar sekolah sehingga perlu diberikan pemahaman" tutur Herman.

Menurut dia, perlu diberikan edukasi kepada para guru dan OSIS agar peristiwa tawuran tidak terulang kembali.

"Ini menjadi pembelajaran dan guru harus terus-menerus memantau anak didiknya jangan sampai tawuran ini terjadi kembali," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan pelajar berseragam putih abu-abu terlibat tawuran di Stadion Depati Amir, Pangkalpinang, Rabu (9/11/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Cukup lama para pelajar tersebut terlibat saling serang hingga kemudian membubarkan diri.

Penjaga Stadion Depati Amir, Hendra Rifani (54), mengaku menyaksikan perkelahian para pelajar tersebut. "Awalnya sekitar pukul 16.00 WIB siswa-siswa itu mulai datang ke stadion, tetapi saat itu belum berantem dan mereka bubar sendiri. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, mereka balik lagi, terus langsung tawuran," ujar Hendra, Kamis (10/11/2022).

Menurut dia, aksi tawuran tak terelakkan hingga sempat ada aksi kejar-kejaran. Hendra mengaku tak melihat pelajar yang tawuran membawa senjata tajam.

"Tawuran di depan sinilah, terus mereka enggak tahu gimana kejar-kejaran, ada masuk ke hutan depan situ. Waktu polisi datang memang mereka sudah bubar. Kalau yang lihat itu juga paling orang yang joging itu berhamburan semua," tuturnya. (riu)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved