Kabar Pangkalpinang

Di Tangan Rama, Sampah Jadi Cuan

Anak muda asli Kota Pangkalpinang mengolah sampah plastik menjadi pundi-pundi keuangan.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
Sampah mini diolah di Bangka Recycle di Pangkalbalam Pangkalpinang. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sampah kemasan plastik yang biasanya dibuang begitu saja oleh penikmatnya, oleh anak muda asli Kota Pangkalpinang ini sampah plastik berubah menjadi pundi-pundi keuangan.

Gunungan sampah plastik di dalam karung menghiasi gudang penggilingan sampah plastik milik Rama Leo Batera (29) yang diberi nama Bangka Recycle.

Bermacam-macam sampah plastik yang dinilai masih memiliki harga jual cukup tinggi dicacah dan dimesin yang mengeluarkan suara bising tepat di pojokan gudang.

Kata Rama, sampah cup plastik yang biasanya sisa kemasan minuman dingin itu ia jual kembali di pabrik daur ulang plastik di Jakarta seharga Rp10 ribu per kilogram.

"Macam-macam kemasan plastik kami olah disini, mulai dari bekas kemasan minuman, baik itu kemasan botol atau gelas, ada juga tutup galon, kemasan makanan juga, kemasan sampo dan banyak lagi," ujar Rama saat ditemui di gudang penggilingan plastik di Pangkalbalam, Kamis (17/11).

Hanya saja kata Rama, untuk sampah-sampah mini plastik berbahan lembut seperti kantong asoi, plastik kemasan lembut lainya itu masih belum ada pengolahan di tempatnya.

"Kalau seperti plastik asoi, terus plastik pelindung sedotan itu belum ada karena harga jualnya yang masih murah dan prosesnya yang terbilang ribet. Tapi kalau plastik sedotan dan yang lebih tebal itu kita cacah dulu baru dijual dalam bentuk sudah terpisah sesuai jenisnya dan hancur," jelasnya.

Diakui Rama, sehari Bangka Recycle yang ia bangun sejak masa Covid-19 kemarin itu bisa mengolah sampah plastik hingga 2 ton dan 500 kilogram khusus plastik cup saja.

"Biasanya kita beli dari para pemulung atau pelaku usaha yang sudah memisahkan sampah plastik jadi tinggal kita giling," tuturnya.

Kata Rama, untuk omzet sendiri per bulan ia bisa menghasilkan kurang lebih Rp50 juta dari penjualan sampah plastik.

Dia berharap dengan usahanya ini bisa mengurangi sampah plastik di Bangka Belitung khususnya Pangkalpinang.

"Semoga ini bisa membantu mengurangi dampak dari sampah plastik, karena plastik tidak bisa masuk TPA yang ditimbun harusnya didaur ulang. Semoga usaha kecil-kecilan ini juga bisa terus berkembang membantu perekonomian juga," ungkapnya.

"Banyak juga sekarang gerakan-gerakan anak muda yang ikut mengolah sampah plastik jadi cuan, semoga dengan ini bisa membantu sebab untuk beralih ke paper belum begitu efektif memang," tambahnya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved