Berita Pangkalpinang
Kontruksi Kolam Retensi Selesai Akhir Tahun 2022
Pemkot Pangkalpinang memastikan proyek penggalian kolam retensi Bukit Nyatoh di Kelurahan Kejaksaan, dapat selesai pada akhir tahun 2022 ini.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pemerintah Kota Pangkalpinang memastikan proyek penggalian kolam retensi Bukit Nyatoh di Kelurahan Kejaksaan, Kecamatan Tamansari dapat selesai pada akhir tahun 2022 ini. Diketahui, pekerjaan konstruksi pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyatoh yang menelan anggaran sekitar Rp2,5 miliar ini, dilakukan secara bertahap.
"Insya Allah untuk tahap penggaliannya akan selesai akhir bulan Desember 2022 ini," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pangkalpinang, Ikmanto, Jumat (30/12).
Menurutnya, untuk penyelesain secara menyeluruh sendiri akan diupayakan pada tahun berjalan. Di mana memang untuk pembangunan kolam retensi itu dianggarkan menggunakan anggaran tahun jamak. Pengerjaan sendiri saat ini menggunakan dua alat berat jenis ekskavator.
Dua alat berat tersebut satu difokuskan untuk penggalian tanah dan satunya untuk pembuangan lumpur atau material tanah penggalian untuk diangkut ke dalam truk. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan proses pengerjaan kolam retensi tersebut. Supaya pengerjaan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
"Kami selalu memantau kegiatan dari awal, sampai saat ini berjalan dengan baik. Kalaupun terdapat kendala di lapangan tentunya upaya koordinasi akan tetap kami lakukan untuk mencari solusi yang terbaik," jelas Ikmanto.
Di sisi lain lanjut dia, pembangunan kolam retensi itu selain sebagai konservasi air juga mengurangi potensi genangan akibat tingginya curah hujan. Untuk pembangunan kolam retensi itu sejatinya telah memiliki Detail Engineering Design (DED) sejak tahun 2013 untuk mengatasi masalah banjir khususnya di kawasan sekitar Bukit Nyato.
Rencana dan DED tersebut disusun berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pangkalpinang Tahun 2012. Seiring perjalanan waktu secara bertahap baru dapat dilaksanakan pada tahun 2022. Dengan melakukan pembebasan lahan, pengadaan tanah pada tahun 2021 dan melakukan peninjauan terhadap DED tersebut, melalui dana APBD.
"Sejak tahun 2012 dari mulainya dilakukan survei lokasi, penyusunan dan perubahan DED, serta melakukan pembebasan lahan. Saat ini secara bertahap sedang kami lakukan pembangunan kolam retensi yang salah satu fungsinya untuk resapan air," ujarnya.
Meskipun begitu kata Ikmanto, Pemerintah Kota Pangkalpinang terus berupaya seoptimal mungkin untuk mengatasi genangan yang kerap terjadi di beberapa daerah rawan. Terutama di Jalan Batin Tikal, Jalan Ahmad Yani Dalam dan sekitar Bukit Nyato atau Linggarjati Hulu Kelurahan Kejaksaan yang kerap mengalami kendala penampungan dan resapan air pada saat terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi.
Oleh karena itu, dia berharap dengan dibangunnya kolam retensi tersebut nantinya bisa menjadi alternatif objek wisata air baru di Pangkalpinang. "Kami pun sudah menyiapkan mobile pump (Mesin sedot-Red) dengan kapasitas 250 liter per detik sebagai salah ikhtiar dan upaya dalam pengendalian genangan dan banjir," pungkas Ikmanto. (u1)