Berita Bangka Barat

Dinkes Deteksi Penyebab Stunting di Bangka Barat

Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat mendeteksi ada sejumlah faktor yang menyebabkan munculnya kasus stunting di Kabupaten Bangka Barat.

Bangkapos.com/Riki Pratama
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Safi'i Rangkuti 

MENTOK, BABEL NEWS - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat mendeteksi ada sejumlah faktor yang menyebabkan munculnya kasus stunting di Kabupaten Bangka Barat. Seperti faktor kemiskinan dan pernikahan dini.

"Tapi itu balik lagi bila sebuah keluarga mengalami kondisi ekonomi yang kurang baik, bagaimana dia bisa full dengan anak sementara dia harus cari makan. Makanya kalau disebut salah asuh pola asuh saya tidak setuju," kata Kepala Dinkes Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti, Kamis (7/11).

Rangkuti menjelaskan, kemiskinan merupakan puncak  dari masalah stunting yang harus diatasi. Karena kemiskinan memicu beberapa persoalan, seperti putus sekolah, pernikahan dini dan tindak kriminalitas. "Jadi kemiskinan ini potensi menurunkan berbagai macam turunan. Untuk menghilangkan kemiskinan ini berapa lama dan tidak mudah," ujarnya.

Diakuinya, pernikahan dini masih kerap terjadi di desa-desa di Bangka Barat. "Seorang anak tamatan SD tidak melanjutkan sekolah, ditambah terpengaruh media sosial akhirnya ingin menikah, padahal baik fisik maupun mental belum siap," jelasnya.

Menurutnya, pernikahan dini dilakukan tidak secara resmi di KUA, sehingga sulit dicegah. "Jadi pernikahan dini itu tidak resmi tidak lewat KUA tidak lewat manapun. Pokoknya ada saksi ada yang menikahkan sudah, lewat penghulu desa juga bisa karena memang di agama tidak dilarang," katanya.

Padahal diakuinya, seorang anak mengalami gangguan tumbuh kembang atau stunting sudah bisa dideteksi sejak usia delapan bulan. Hal itu dapat diketahui saat anak atau bayi ditimbang berat badannya. 

"Dari usia delapan bulan seorang anak sudah ketahuan stunting, di dalam penimbangan itu kan bisa dilihat di grafiknya misalnya idealnya 4 kg di usia 3 bulan, timbang bulan berikutnya 4,1 kg," jelasnya.

Ia menambahkan, seorang anak dengan gejala stunting bila dibantu dengan asupan gizi yang cukup, dapat tumbuh dengan normal. Karena stunting bisa diatasi dengan penanganan yang baik sejak 9 bulan kehamilan dan 1.000 hari kehidupan anak. (riu)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved