Lindungi Anak dari Penyakit Berbahaya, Pemkab Bangka Selatan Ajak Ikuti Program IDL

TOBOALI, BABEL NEWS - Masyarakat di Kabupaten Bangka Selatan diimbau melengkapi imunisasi dasar lengkap (IDL) anak. Langkah tersebut dinilai sangat penting demi meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi anak dari penyakit berbahaya. Pasalnya, sejauh ini masih banyak anak-anak tidak mendapatkan IDL setiap tahunnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, dr Agus Pranawa mengatakan, pemerintah terus mendorong masyarakat khususnya orangtua untuk memanfaatkan program IDL dari pemerintah. Pencegahan penyakit lewat imunisasi penting karena banyak penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, seperti diare dan hepatitis. 

Dengan demikian, kasus kejadian luar biasa penyakit dapat ditekan karena semakin banyak anak yang punya kekebalan tubuh. "Dengan imunisasi adalah salah satu satu upaya kita untuk mencegah tingkat keparahan dari suatu penyakit yang dapat diderita oleh anak-anak," kata Agus Pranawa, Senin (7/7).

Menurutnya, hingga akhir Mei 2025 capaian IDL baru terealisasi sebesar 28,9 persen atau 1.039 orang anak. Sementara target anak yang mendapatkan IDL sebanyak 3.597 orang anak dengan rincian 1.851 orang anak laki-laki dan 1.746 orang anak perempuan. Target tersebut terus ditingkatkan mengingat masih belum optimalnya cakupan imunisasi pada anak usia 0-11 tahun. 

Penyebab rendahnya capaian tersebut lantaran kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya imunisasi serta faktor budaya dan agama. Beberapa faktor tersebut mempengaruhi kepercayaan orang tua terhadap imunisasi banyak masyarakat yang enggan melakukan imunisasi kepada anaknya. 

Beberapa orang tua khawatir tentang efek samping imunisasi seperti demam dan lainnya. Mayoritas masyarakat datang ke Posyandu ketika imunisasi dan pemberian vitamin A mereka datang ke Posyandu. Lewat imunisasi pemerintah berupaya mencegah masyarakat terjangkit penyakit yang dapat menimbulkan dampak luar biasa.

"Ketika anak diimunisasi bukan berarti tidak akan terkena penyakit tersebut. Melainkan jika terkena penyakit anak tidak akan jatuh ke kondisi yang parah," jelas Agus Pranawa. 

Di sisi lain lanjut dia, imunisasi bisa memastikan anak-anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Sehingga mereka dapat menjadi generasi yang produktif di masa depan. 

Imunisasi membantu tubuh membangun kekebalan terhadap berbagai penyakit menular yang berbahaya, seperti campak, polio, dan difteri. Dengan mencegah penyakit, imunisasi dapat membantu mengurangi biaya perawatan medis yang mungkin diperlukan di kemudian hari. 

Adapun imunisasi dasar lengkap tersebut yakni untuk bayi usia nol hingga 11 bulan, wajib mendapatkan imunisasi dasar. Di antaranya tuberkulosis, difteri, pertusis dan tetanus (DPT), polio hingga campak rubella. Kemudian anak usia 18 hingga 24 bulan wajib mendapatkan imunisasi lanjutan DPT dan campak rubella. 

Selanjutnya, imunisasi untuk anak sekolah dasar yakni mendapatkan imunisasi campak rubella dan difteri dan tetanus (DT). Guna mencapai keberhasilan program imunisasi dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak baik lintas program dan sektor. "Imunisasi lengkap bagi anak pada masa emas sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh," sebutnya.

Agus Pranawa meminta masyarakat membawa anak-anaknya untuk bisa datang ke Puskesmas maupun Posyandu untuk mengikuti program imunisasi wajib. Seluruh program imunisasi diberikan secara gratis di fasilitas kesehatan pemerintah, tanpa terkecuali. Dengan melakukan imunisasi, masyarakat tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi komunitas di sekitar mereka.

"Pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap di posyandu atau puskesmas sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh petugas kesehatan," pungkas Agus Pranawa. (u1)