Siswa SMA Dapat Wawasan Pengawasan Pilkada Ulang 2025

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sejumlah siswa SMA sederajat di Kota Pangkalpinang mendapatkan pembekalan wawasan tentang pengawasan partisipatif Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang Tahun 2025, di Kantor Sekretariat Panwascam Taman Sari, Kota Pangkalpinang, Rabu (9/7) sore.

Mereka adalah perwakilan siswa-siswi yang berasal dari SMAN 1 Pangkalpinang, SMKN 1 Pangkalpinang, SMKN 2 Pangkalpinang, MAN 1 Pangkalpinang dan SMA Muhammadiyah Pangkalpinang yang pada tanggal 27 Agustus 2025 nanti sudah memiliki hak untuk mencoblos.

Najwa, siswa SMKN 1 Pangkalpinang yang datang bersama dengan rekan-rekannya, mengaku sangat tertarik dengan kegiatan hari ini. Apalagi, 27 Agustus 2025 nanti akan menjadi pengalaman pertamanya memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang.

"Ini baru pertama kali mau nyoblos. Excited, karena penasaran udah dari lama juga kan, kayak mau nyoblos itu gimana, caranya kayak gimana," ucap Najwa.

Diakuinya, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini menjadi kesempatan bagi pemilih pemula seperti dirinya untuk mengetahui hal itu. Dirinya pun mengaku bahwa selama ini dia hanya tau perkembangan politik secara sekilas-sekilas melalui media sosial, termasuk tentang siapa-siapa saja paslon yang ada. "Baru sekedar tau aja, karena banyak juga liat-liat banner-banner di jalan," ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya pun berharap nantinya bisa memilih paslon yang tepat. "Harapannya bisa nyoblos yang tepat dan enggak salah pilih juga. Paling nanti denger masukan dari orang tua juga, sama nyari-nyari tau lagi nanti," tambahnya.

Ketua Panwascam Taman Sari, Hendry Salam berharap perwakilan siswa-siswi SMA sederajat yang diundang hari ini dapat menyampaikan pesan dan materi yang didapat kepada teman-teman sebayanya. Kata Hendry, adanya kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih pemula ini merupakan hal yang sangat penting.

"Adik-adik kita pemilih pemula ini mungkin belum tau apa itu pemilu, apa itu pilkada," ungkap Hendry Salam.

Menurutnya, para pemilih pemula ini tidak hanya sekedar menggunakan hak pilihnya saja, tetapi juga punya peran sebagai pengawas. "Karena kita ketahui bahwa adik-adik kita aktif di sosial media. Di sosial media juga kan sekarang banyak hoaks, banyak ujaran kebencian," ujarnya.

Dirinya berharap supaya para pemilih pemula ini bisa menjaga integritas, netralitas dan jangan asal share berita-berita yang dianggap belum jelas.

Selain dari itu, melalui sinergi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setempat, pihaknya juga turut mengedukasi siswa-siswi pemilih pemula tentang tahapan-tahapan kampenye, masa tenang, masa pencoblosan dan lain-lain. "Dengan begitu pemahaman mereka tentang pilkada itu ada," pungkasnya. (u2)