Berita Pangkalpinang

DED Kolam Retensi Mini di Genas Pangkalpinang Rampung pada 2022

Kolam retensi tersebut nantinya berfungsi sebagai penampung sementara air hujan dari kawasan sekitar Genas. 

Editor: suhendri
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pangkalpinang, M Agus Salim. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pemerintah Kota Pangkalpinang terus berupaya mengatasi banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah Pangkalpinang.

Salah satunya, berencana membangun kolam retensi mini di kawasan Gedung Nasional (Genas), tepatnya di sisi Genas.

Kolam retensi tersebut nantinya berfungsi sebagai penampung sementara air hujan dari kawasan sekitar Genas. 

Kemudian, air hujan yang tertampung di kolam retensi akan disedot dan dialirkan ke Sungai Rangkui saat sedang surut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pangkalpinang, M Agus Salim, mengatakan, detail engineering design (DED) kolam retensi mini tersebut sudah rampung pada 2022 dan telah diajukan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk ditindaklanjuti.

"DED-nya sudah selesai sejak 2022 dan sudah kami serahkan ke balai (BWS–red). Namun, pekerjaan itu belum terlaksana hingga sekarang, kemungkinan karena adanya efisiensi anggaran," kata Agus, Jumat (18/7/2025).

Dia menambahkan, kawasan Genas dipilih jadi lokasi pembangunan kolam retensi mini karena lokasinya strategis untuk menampung limpahan air dari sejumlah titik rawan genangan.

Namun, Agus memastikan, pembangunannya nanti tidak akan merusak cagar budaya.

"Sudah ada rekomendasi dari tim cagar budaya. Kita pastikan pembangunan tidak merusak gedung bersejarah (Gedung Nasional–red). Bahkan kolam ini nantinya akan ditata menyerupai taman kota, jadi tetap estetis," ujarnya.

"Kalau kolam retensi mini ini bisa terbangun dengan optimal, kami yakin banjir di Pangkalpinang bisa dikendalikan, setidaknya di titik-titik utama. Kita butuh lebih banyak titik serupa ke depannya," tutur Agus.

Lebih jauh, Agus menekankan pentingnya kolaborasi lintas wilayah dalam penanganan banjir di Pangkalpinang.

Sebab, ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini juga kerap menerima limpahan air dari daerah tetangga, seperti Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah.

"Banjir ini bukan murni dari dalam kota saja. Kita sering dapat kiriman air dari daerah tetangga. Jadi, penanganan tidak bisa sendiri, perlu sinergi lintas kabupaten," kata Agus. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved