PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Rafa (10) tampak bersemangat mengacungkan tangan kanannya begitu diberi kesempatan menjawab pertanyaan di sela kunjungan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Sungailiat ke PT Media Grafika (Bangka Pos Group), Senin (23/5).

Mengenakan seragam sekolah berwarna hijau dan putih lengkap dengan topi dan masker, sedikit malu-malu, bocah dengan rambut ikal ini memberanikan diri mengacungkan tangan kanannya kepada Asisten Manajer Digital Bangka Pos Group, Alza Munzi Hipni.

Siapa yang mau jadi Bupati Bangka pengganti Pak Mulkan? Tanya Alza Munzi. Usai mendengarkan pertanyaan tersebut, lantas Rafa langsung mengangkat tangannya.

"Saya kak," sebutnya dengan semangat yang diikuti riuh tepuk tangan puluhan kawan sesama MIN 2 Sungailiat beserta guru membuat Rafa seolah tersipu.

Kedatangan siswa kelas 5 yang berjumlah 54 orang ini didampingi oleh sejumlah guru MIN 2 Sungailiat dalam rangka studi edukasi. Mereka ingin melihat secara langsung proses pencetakan koran sebelum didistribusikan.

Alza Munzi beserta tim redaksi menyambut hangat kunjungan keluarga besar MIN 2 Sungailiat.

Selanjutnya, rombongan mengunjungi ruang redaksi untuk mendengarkan pemaparan kemudian melihat mesin cetak.
Selama proses pemaparan, siswa-siswi beserta guru nampak antusias mendengarkan sejarah berdirinya Bangka Pos dan tugas menjadi seorang wartawan.

"Menjadi seorang wartawan itu sangat asyik karena kita bisa keliling dengan gratis, memperbanyak relasi," sebut Alza Munzi.

Sementara itu, Kepala Sekolah MIN 2 Sungailiat Suprianto mengatakan, tujuan studi edukasi ini untuk memberikan pengetahuan kepada siswa siswi khususnya mengenai media cetak.

"Kita ingin memberikan ilmu kepada siswa untuk masa depan siapa tahu mereka ada yang mau jadi wartawan, yang kedua melihat secara lebih jauh Bangka Pos, bagaimana proses pencetakan dan peliputannya," ujarnya.

Ia menambahkan dengan adanya pembelajaran di luar sekolah satu di antaranya di Bangka Pos dapat memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai ilmu yang tidak mereka dapatkan ketika di lingkungan sekolah.

"Yang ketiga kita ingin ada pembelajaran di luar sekolah untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak kita terkait pembelajaran di luar sekolah," tutupnya. (mg2)