TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Arus mudik Lebaran 2025 menggunakan Kapal Express Bahari dari Tanjungpandan ke Pangkalbalam berlangsung lebih singkat dari rencana awal.
Pimpinan PT Sakti Inti Makmur Cabang Tanjungpandan, Ivan Febrianto, menyebut jadwal mudik yang semula direncanakan mulai H-10 dimundurkan menjadi H-7 karena cuaca yang kurang mendukung serta minimnya lonjakan penumpang pada periode tersebut.
"Dari Tanjungpandan, lonjakan kapasitas penuh hanya terjadi pada 28 Maret. Selebihnya, pergerakan penumpang sama dengan hari biasa," kata Ivan, Minggu (30/3).
Ia menambahkan, tren berbeda terlihat pada rute sebaliknya dari Pangkalbalam ke Tanjungpandan, dimana tingkat keterisian kapal sejak 24 hingga 29 Maret mencapai 90 hingga 100 persen.
"Mayoritas penumpang dari Pangkalbalam adalah mahasiswa yang pulang liburan," ujarnya.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini jauh berkurang.
Pada hari terakhir arus mudik atau H-1 Lebaran, dari Tanjungpandan jumlah penumpang tercatat hanya 145 orang.
Sementara itu, arus balik diprediksi terjadi pada 5, 6 dan 7 April, mengingat mahasiswa akan kembali ke perantauan sebelum perkuliahan dimulai pada 8 April mendatang.
Arus mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, mulai meningkat sejak H-7.
Kepala KSOP Kelas IV Tanjungpandan, Bambang Candra menyebut bahwa puncak pergerakan penumpang terjadi pada Jumat (28/3).
"Pergerakan penumpang dari Pangkalbalam ke Belitung hingga Kamis (27/3) mencapai 352 orang. Untuk keberangkatan pada Jumat (28/3) dari Tanjungpandan menuju Pangkalbalam dan sebaliknya, jumlah penumpang diperkirakan masing-masing sebanyak 360 orang," ujarnya.
Ia menambahkan, operator kapal tetap beroperasi hingga 30 Maret guna melayani penumpang yang hendak pulang kampung merayakan Idulfitri.
Dalam upaya menjaga kelancaran dan keselamatan arus mudik, KSOP bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk operator kapal, TNI/Polri, Pelindo, dan Basarnas.
"Kami memastikan keamanan pelabuhan tetap terjaga selama masa angkutan Lebaran 2025," ujarnya.
Sementara itu arus mudik jalur laut di Kabupaten Belitung ternyata tidak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjungpandan. Pelabuhan Tanjung Ru juga melayani penumpang yang melintasi dari Pulau Belitung menuju Bangka dan sebaliknya.
Kepala UPT Pengelolaan Prasarana Teknis Perhubungan Dinas Perhubungan Belitung Gitono mengatakan, selama arus mudik Lebaran 2025, terjadi peningkatan penumpang dan kendaraan.
"Arus mudik di Pelabuhan Tanjung Ru terjadi dari tanggal 20 sampai 30 Maret 2025. Lumayan terjadi peningkatan sekitar 20 persen, sesuai prediksi," ujar Gitono saat dihubungi posbelitung.co pada Minggu (30/3).
Ia mengatakan, berdasarkan data semenjak tanggal 20 sampai 29 Maret 2025, total penumpang dari Belitung mencapai 282 orang.
Kemudian, kendaraan berjumlah 261 unit dengan rincian 136 roda dua, 67 roda empat, 58 roda enam dan fuso 10 unit. Sementara itu, dari Pulau Bangka penumpang berjumlah 173 orang.
Ditambah kendaraan berjumlah 178 unit dengan rincian 77 roda dua, 40 roda empat, 53 roda enam dan fuso 8 unit.
"Kalau hari ini ada KMP Menumbing Raya tujuan Sadai mengangkut penumpang 21 orang, roda dua 9 unit, roda empat 1 unit dan sisanya roda enam 4 unit," kata Gitono.
Gitono menambahkan di Pelabuhan Tanjung Ru, terdapat tiga kapal yang melayani penyeberangan. Dua kapal itu yaitu KMP Menumbing Raya, Kuala Batik dan Gurare. Jadwalnya setiap hari dengan waktu keberangkatan pukul 18.00 WIB dari Belitung.
"Kalau jadwal normal berangkatnya pukul 18.00 WIB tapi ada juga pukul 14.00 WIB Sabtu ada Gurare dan Kuala Batik hari Senin," katanya. (del/dol)