Kabar Belitung

Tarif Listrik Penyumbang Utama Inflasi Kota Tanjungpandan

Editor: Rusaidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RILIS STATISTIK - Rilis berita resmi statistik bulanan di BPS Belitung, Selasa (8/4).

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,82 persen secara month to month (m to m) pada Maret 2025.

Inflasi ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2025 karena pada Januari dan Februari sebelumnya mengalami deflasi.
Kepala BPS Kabupaten Belitung Baiq Kurniawati menjelaskan bahwa andil terbesar inflasi Maret berasal dari tarif listrik, disusul bawang merah dan ketimun.

"Penyumbang utama inflasi yakni tarif listrik karena dampak normalnya kembali harga tarif listrik yang sebelumnya diberikan diskon oleh pemerintah," ujar Baiq, saat rilis berita resmi statistik, Selasa (8/4). 

Dari 11 kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Sebaliknya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru mengalami deflasi.

Komoditas yang menyumbang deflasi antara lain daging ayam ras, ikan kerisi, dan ikan bulat.

Baiq mencatat bahwa tren harga daging ayam ras di Ramadan tahun ini justru menurun karena stok ayam potong melimpah akibat panen dari peternak lokal.

"Kecenderungan di 2025, harga daging ayam cenderung stabil jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.

Meski secara umum Ramadan dan Idulfitri sering menjadi pemicu inflasi, kondisi berbeda terjadi di 2025 ini.

"Kalau diperhatikan, rata-rata mengalami inflasi di periode awal Ramadan. Biasanya kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok transportasi selalu jadi penyumbang inflasi. Namun pada Maret 2025 ini, kedua kelompok justru mengalami deflasi," jelasnya.

Penurunan harga tersebut dipengaruhi oleh upaya pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah daerah, seperti memastikan ketersediaan stok, kelancaran distribusi pasokan, operasi pasar, dan sosialisasi untuk tidak panic buying.

Untuk sektor transportasi, tren harga tiket pesawat yang biasanya naik selama Ramadan dan Idulfitri, justru mengalami penurunan.

Baiq mengatakan, bahwa kebijakan pemerintah menetapkan tarif batas atas serta penambahan frekuensi penerbangan menjadi faktor penentu deflasi pada kelompok transportasi.

Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK), Tanjungpandan mencatat inflasi m to m terendah, sementara inflasi tertinggi terjadi di Bangka Barat.

Secara year on year (yoy), Tanjungpandan mencatat inflasi sebesar 0,71 persen. Sedangkan secara tahun kalender (year to date), Tanjungpandan mengalami deflasi 0,67 persen. Komoditas penyumbang deflasi year to date antara lain daging ayam ras, ikan kerisi, dan angkutan udara.

"Tanjungpandan satu-satunya yang mengalami deflasi tahun kalender. Tiga kabupaten/kota lainnya mengalami inflasi," kata Baiq. (del)