"Pelayanan kami kini berbasis teknologi, bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Kami ingin masyarakat mendapatkan kemudahan dalam memperoleh informasi terkait ekspor," tutup Dedy.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung mencatat kinerja ekspor komoditas perikanan, khususnya ikan dan udang, menunjukkan tren positif.
Sepanjang tahun 2024, nilai ekspor sektor ini mencapai US$ 30,59 juta, meningkat signifikan sebesar 20,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua Tim Statistik Distribusi dan KTIP BPS Babel Yustina Ambarsari menyampaikan, pertumbuhan ekspor komoditi perikanan ini bukan hanya terjadi dalam satu tahun terakhir, tetapi telah berlangsung secara konsisten sejak 2016.
"Apabila dilihat dari periode 2016- 2024, ekspor ikan dan udang tahun 2016 sebesar US$ 9,63 juta dan selama 8 tahun terakhir, rata rata peningkatan mencapai US$ 2, 62 juta setiap tahunnya," ujar Yustina, Rabu (23/4).
Selain mengalami peningkatan nilai, kontribusi ekspor perikanan terhadap total ekspor Provinsi Babel juga ikut naik. Pada tahun 2024, kontribusi sektor ini mencapai 1,80 persen, meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2016 yang hanya sebesar 0,72 persen.
Yustina menegaskan, sebagai provinsi kepulauan yang kaya akan sumber daya laut, Bangka Belitung memiliki potensi besar dalam sektor perikanan sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi.
"Selain untuk memenuhi konsumsi Masyarakat Bangka Belitung, hasil laut yang berupa ikan dan udang dapat diekspor ke luar negeri," ucapnya.
Kata dia, peningkatan ekspor ini memberikan angin segar bagi neraca perdagangan daerah. Di tengah pertumbuhan ekonomi Babel yang hanya mencapai 0,77 persen pada tahun 2024, terendah di Sumatra dan secara nasional, sektor perikanan ikut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Untuk meningkatkan ekspor ikan dan udang, diperlukan peningkatan produktivitas dari usaha tangkap ikan dan udang ataupun budidaya. Modal, alat tangkap yang memadai serta teknologi dapat membantu nelayan ataupun pelaku usaha budidaya dalam meningkatkan produktivitasnya," tutur Yustina. (t3)