Kabar Pangkalpinang

Disparbud Tekankan Strategi Kerja Sama, Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Bangka Belitung

Editor: Rusaidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Bangka Belitung, Wydia Kemala Sari.

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Kepemudaan Olahraga Bangka Belitung Wydia Kemala Sari optimistis industri wisata di Bangka Belitung tetap tumbuh.

Meski adanya efisiensi anggaran saat ini, kata Wydia pihak terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melakukan berbagai strategi melalui kerja sama dengan pihak-pihak terkait baik itu BUMN dan swasta serta gencar melakukan promosi.

"Di awal tahun 2025 ini memang belum ada peningkatan yang signifikan untuk sektor pariwisata kita, karena memang juga bukan momen peak season. Jadi tidak ada pergerakan kunjungan yang signifikan. Namun kita harus bisa melihat peluang dan optimistis pariwisata harus bangkit," ungkap Wydia kepada Bangkapos.com, Selasa (25/2).

Wydia mencatat sepanjang tahun 2024, sektor pariwisata mulai menunjukkan adanya peningkatan, khususnya pada jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mencapai 6.637 kunjungan, sedangkan pada 2023 hanya tercatat sebanyak 4.761 kunjungan.

Meski mayoritas wisatawan masih berasal dari dalam negeri, Wydia optimistis tren ini menjadi sinyal positif bagi kebangkitan pariwisata Babel.

"Untuk minat wisatawan masih lumayan cukup baik dan bagus saya lihat. Untuk itu promosi harus terus kita lakukan, karena tak kenal maka tak sayang," ucapnya.

Kata Wydia, pihaknya saat ini terus mengupayakan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Salah satunya melalui sales mission yang menjadi strategi serta gencar melalukam promosi.

"Kita sudah melakukan sales mission ke Batam yang menjadi salah satu upaya juga meningkatkan promosi, jadi di sini kita jual pariwisata kita dan tanggapannya positif. Ini jadi salah satu cara kita memperkenalkan pariwisata Babel lebih dikenal luas," ungkapnya.

Selain itu, pada tahun 2025 ini pihaknya juga akan menyelenggarakan berbagai event besar di antaranya Serumpun Sebalai di Belitung yang direncanakan untuk menarik wisatawan dari berbagai daerah. Namun, realisasi event ini masih dalam tahap pembahasan karena adanya efisiensi anggaran.

"Event ini mengundang provinsi di seluruh Indonesia dan tahun lalu Batam serta Medan sudah menunjukkan minat untuk hadir. Tapi kembali lagi kita diskusi tahun lalu, dan adanya efisiensi ini kita belum konfirmasi lagi, jadi sekarang sifatnya, kita masih diambang-ambang, namun kita berharap event ini tetap terlaksana untuk meningkatkan daya tarik wisata Babel," ucap Wydia.

Dia menyebut, salah satu fokus utama dalam strategi pengembangan pariwisata Babel adalah promosi masif dan penguatan destinasi.

Dia menuturkan, pemerintah daerah juga terus mendorong pembenahan destinasi wisata di kabupaten/kota, termasuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan agar lebih menarik bagi wisatawan.

"Kekurangan wisata kita maksudnya kita ingin wisatawan yang datang pengin balik lagi, jadi kesannya harus dapat. Untuk itu kita berusaha penguatan destinasi wisata ini, baik di kabupaten/kota sekarang ini mulai dibenahi," jelas Wydia.

Dinas Pariwisata Babel menggandeng berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan BUMN dalam mendukung industri pariwisata.

"Di tengah kondisi saat ini kita berupaya agar pihak swasta dan BUMN ikut berkontribusi, misalnya dengan mengadakan kongres atau event di Bangka Belitung. Ini bisa membantu meningkatkan tingkat hunian hotel dan perputaran ekonomi di sektor pariwisata," jelasnya.

Dengan strategi promosi yang intensif, perbaikan infrastruktur wisata, serta kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan sektor pariwaata Bangka Belitung bisa kembali tumbuh dan dilirik wisatawan.

"Kita harus optimis dan terus berusaha. Pariwisata Babel punya potensi besar, dan dengan kerja sama yang solid, kita bisa menjadikannya lebih maju," tutup Wydia. 

Duduk Bersama Temukan Solusi Terbaik 

Sektor pariwisata di Bangka Belitung masih melesu dan belum menunjukkan pemulihan signifikan. 

Pelaku Pariwisata Bangka Belitung SanSan Arya Lukman mengungkapkan, adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah semakin memperburuk keadaan, apalagi adanya penghapusan program kerja yang akan berdampak buruk bagi sektor perhotelan dan restoran yang selama ini mengandalkan pemasukan dari kegiatan pemerintahan.

"Kita berharap adanya peningkatan jumlah wisatawan luar daerah, tetapi realitanya masih terbatas pada wisatawan lokal. Untuk sektor hotel bulan ini justru lebih buruk dari saat Covid- 19," ujar SanSan kepada Bangkapos.com, Minggu (23/2).

Menurut Sansan, Bangka Belitung memiliki potensi wisata yang cukup baik, tidak hanya pantai, akan tetapi destinasi kolong bekas tambang, bukit dan lainnya juga memiliki potensi yang bagus dikembangkan. 

Namun menurutnya sejauh ini keberadaan destinasi wisata di Babel belum menunjukkan gairah signifikan. Untuk itu dia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak dalam industri pariwisata, termasuk pemerintah, asosiasi, akademisi, media dan komunitas (pentahelix pariwisata). 

"Saran saya, mari kita duduk bersama antara pemerintah dan gabungan asosiasi pariwisata untuk menemukan titik solusi terbaik. Tanpa kerja sama yang solid, sulit bagi sektor pariwisata untuk bangkit," tegasnya.

Diharapkan dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemangku kepentingan, sektor pariwisata di Bangka Belitung dapat kembali bergeliat dan menarik lebih banyak wisatawan dari luar daerah. (t3)