Berita Bangka Selatan

Rencana Pelabuhan Sadai Jadi Pelabuhan Penumpang dan Kargo, Gubernur Babel Berupaya Cari Solusi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani.
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani.

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan Pelabuhan Sadai, Kabupaten Bangka Selatan akan menjadi pelabuhan passenger ship atau pelabuhan kapal penumpang dan kargo. Hal itu disampaikan Gubernur, Hidayat Arsani di sela-sela kunjungannya meresmikan Gedung SMA Negeri 3 Toboali, Selasa (3/6). 

Dirinya juga berupaya mencari solusi akibat pendangkalan alur sungai Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang. "Pelabuhan Sadai kita fokuskan kepada passenger ship dan kargo karena jaraknya dekat hanya 168 mil," kata Hidayat Arsani.

Menurutnya, alur Pelabuhan Pangkalbalam sudah terlalu dangkal dampaknya hanya bisa dilewati kapal berukuran kecil. Oleh karena itu, dirinya butuh pelabuhan alternatif sembari mencari solusi pendangkalan alur Pelabuhan Pangkalbalam. Nantinya Pelabuhan Pangkalbalam akan tetap dikhususkan untuk aktivitas bongkar crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah dari perusahaan kelapa sawit.

Sementara aktivitas ekspor-impor akan dialihkan ke Pelabuhan Belinyu, Kabupaten Bangka. Sedangkan kapal penumpang dan kargo dipindahkan ke Pelabuhan Sadai karena jaraknya diklaim jauh lebih dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang hanya 168 mil. 

Maka dari itu, dirinya akan segera rapat dengan Kementerian Perhubungan serta seluruh stakeholder terkait. "Mungkin Minggu depan saya akan rapat dengan Kementerian Perhubungan, bagaimana Pelabuhan Sadai bisa kita hidupkan," ujar Hidayat Arsani.

Guna mendukung rencana pengalihan lanjut dia, pemerintah provinsi berupaya menambah dan memperbaiki sarana serta prasarana pendukung. Berupa penambahan lampu penerangan jalan termasuk melengkapi sarana di terminal penumpang. 

Ia mengajak Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan agar selalu seiring sejalan. Supaya pengalihan pelabuhan dapat berjalan dengan lancar dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Mengenai pendalaman alur Pelabuhan Pangkalbalam kini Pemerintah Provinsi tengah mencari investor untuk pengerukan alur. Mengingat alur tersebut masuk ke dalam izin usaha pertambangan (IUP) pemerintah daerah. Nantinya timah dari alur akan diambil terlebih dahulu, sementara pasir dijual ke daerah lain. "Kabupaten Bangka Selatan akan kita jadikan sebagai perdagangan dan pelabuhan," ucapnya.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengaku siap mendukung program Gubernur Hidayat Arsani. Pemindahan aktivitas pelabuhan ke Pelabuhan Sadai efeknya akan berdampak langsung kepada perekonomian masyarakat. Baik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada umumnya dan Kabupaten Bangka Selatan pada khususnya. Rencana pemindahan pelabuhan berpotensi dilirik oleh para investor yang akan menanamkan modalnya di daerah. 

Terlebih di Kabupaten Bangka Selatan telah disediakan lokasi khusus yaitu Kawasan Industri Sadai alias KIS. Diketahui kawasan tersebut masuk ke dalam kawasan industri prioritas program strategi nasional. 

Pihaknya juga mengklaim, sarana dan prasarana di Pelabuhan Sadai jauh representatif dibandingkan dengan Pelabuhan Pangkalbalam. Terutama mengenai perbandingan alur, Pelabuhan Sadai memiliki alur yang lebih dalam dan dapat dilintasi kapal-kapal berukuran besar. Sehingga aktivitas di Pelabuhan Sadai sangat kecil terhambat oleh kondisi pasang dan surut air laut.

"Alhamdulillah besar harapan kami mendapatkan dukungan dari Pak Gubernur. Semoga terealisasi apa yang menjadi cita-cita Pak Gubernur," ujar Riza Herdavid. (u1)