PANGKALPINANG, BABEL NEWS — Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Cabang Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk wilayah Bangka sebanyak 794 ton pada Agustus 2025.
Hingga pertengahan pekan lalu, realisasinya sudah mencapai sekitar 63 ton.
Guna menjaga pemerataan distribusi, pembelian dibatasi maksimal dua sak atau 10 kilogram per orang.
“Target SPHP untuk Bangka 794 ton pada Agustus dan realisasi saat ini kurang lebih 63 ton,” kata Kepala Perum Bulog Cabang Bangka, Akhmad Fahmi Yasin, Kamis (7/8/2025).
Fahmi memastikan, seluruh mitra penyalur beras SPHP telah melalui proses verifikasi ketat untuk menjamin ketepatan sasaran distribusi.
Adapun penyalurannya dilakukan ke berbagai titik penjualan seperti outlet toko di pasar rakyat, koperasi, baik Koperasi Desa Merah Putih maupun koperasi instansi, outlet BUMN, serta melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Masyarakat bisa membeli beras SPHP di outlet-outlet resmi seperti di pasar tradisional, di Koperasi Merah Putih atau koperasi instansi (Polri, TNI, dinas), outlet BUMN (Bulog, PT Pos, dan lainnya yang menjadi mitra). Tentunya untuk penyaluran ini terseleksi dengan syarat dan ketentuan berlaku dan melalui tahap verifikasi,” tutur Fahmi.
Dia menambahkan, setiap mitra penyalur juga telah menandatangani surat pernyataan sebagai bentuk komitmen dan kepatuhan terhadap kebijakan SPHP.
Lebih lanjut, Fahmi memastikan, harga jual beras SPHP berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp13.100 per kilogram.
Untuk menjaga pemerataan distribusi, pembelian dibatasi maksimal dua sak atau 10 kilogram per orang.
“Ketentuan penjualan beras SPHP ini tidak boleh dijual kembali, maksimal 2 sak per pembeli dan pemesanan melalui aplikasi klik-SPHP,” ujar Fahmi.
Menurutnya, program SPHP menjadi salah satu instrumen strategis pemerintah untuk mengendalikan harga beras yang saat ini mengalami tren kenaikan. (t3)