Balai Karantina Babel Ajak Mahasiswa UBB Kenali Potensi Ekspor Daerah

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Bangka Belitung (Karantina Babel) menggelar kegiatan Karantina Goes to School di Universitas Bangka Belitung (UBB), Rabu (15/10). 

Program ini mengusung tema "Peran Karantina Babel Bersama Akademisi Dorong Hilirisasi Ekspor Komoditas Unggulan Babel" dan bertujuan memperkuat sinergi antara lembaga karantina dan dunia pendidikan, sekaligus menumbuhkan minat ekspor di kalangan generasi muda.

Kepala Karantina Babel, Herwintarti menegaskan, pentingnya memahami peran karantina bukan hanya sebagai penjaga pintu masuk negara, tetapi juga sebagai bagian dari rantai perdagangan global. "Melalui kegiatan ini, kami harap mahasiswa memahami bahwa peran karantina tidak sekadar perlindungan dan pengawasan border, tapi juga mendukung pengembangan komoditas ekspor. Generasi muda harus berani berinovasi, mengembangkan teknologi, serta menggali potensi unggulan Babel agar mampu bersaing di pasar internasional, termasuk memenuhi persyaratan karantina," ujar Herwintarti, Kamis (16/10).

Ia menambahkan, sinergitas Barantin dengan kalangan akademisi menjadi kunci dalam memperkuat sistem perkarantinaan nasional. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi teknologi tepat guna, baik untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam hayati maupun menciptakan pelaku ekspor baru dari daerah.

Sekitar 50 mahasiswa dari berbagai jurusan UBB ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Mereka mendapatkan materi dan berdiskusi seputar perlindungan sumber daya alam hayati, standar keamanan pangan, hingga pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari (SPS) yang menjadi kunci utama dalam perdagangan ekspor.

Selain menghadirkan narasumber dari Karantina Babel, kegiatan ini juga menggandeng pelaku usaha lokal, Suminiasih, Direktur CV Cahaya Ekspor Babel. 

Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya keberanian dan kreativitas generasi muda dalam mengembangkan produk lokal agar mampu menembus pasar ekspor. "Potensi komoditas Bangka Belitung sangat besar. Jika dikelola dengan kreativitas dan pemahaman pasar global, produk-produk lokal kita bisa menjadi andalan ekspor yang berdampak nyata bagi perekonomian daerah," ujarnya.

Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Kelautan UBB, Riswan Kusmiadi, menilai kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk menciptakan ekosistem ekspor yang berkelanjutan. "Sinergi antara akademisi dan lembaga pemerintah seperti Karantina Babel sangat penting. Mahasiswa harus mampu membaca peluang dari kekayaan sumber daya lokal yang melimpah dan mengolahnya menjadi produk bernilai ekspor," katanya. (t2)