Berita Bangka Selatan
2025, Ada 153 Kasus DBD di Bangka Selatan, Warga Diminta Siaga
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mencatat hingga September 2025, tercatat 153 kasus DBD dengan satu kematian di wilayahnya.
TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mencatat hingga September 2025, tercatat 153 kasus DBD dengan satu kematian di wilayahnya. Jumlah ini setara dengan 0,07 persen dari total penduduk sebanyak 216.079 jiwa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin berujar menjelang puncak musim hujan pemerintah mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. "Walaupun menandakan tingkat penularan relatif rendah, namun tetap perlu diwaspadai menjelang musim hujan," kata Slamet Wahidin, Senin (27/10).
Slamet Wahidin mengakui, berdasarkan data perkembangan kasus DBD tahun ini mengalami fluktuasi cukup tajam. Pada bulan Januari tercatat 15 kasus DBD. Kemudian, Februari meningkat menjadi 18 kasus, atau naik tiga kasus dibanding bulan sebelumnya. Memasuki Maret, jumlahnya turun enam kasus menjadi 12 kasus, diikuti penurunan ringan pada April menjadi 13 kasus. Naik satu kasus dari Maret. Pada Mei, kasus kembali stabil di angka 12 kasus atau turun satu kasus dari April.
Namun mulai Juni, terjadi lonjakan signifikan dengan 23 kasus, meningkat 11 kasus dari bulan sebelumnya. Puncak tertinggi terjadi pada bulan Juli dengan 36 kasus, naik 13 kasus dari Juni dan menjadi tertinggi selama sembilan bulan terakhir.
Bulan Agustus turun mencapai 21 kasus dan menjadi 15 kasus. Bulan September tercatat hanya sembilan kasus dan mengalami penurunan enam kasus. Secara keseluruhan, sepanjang sembilan bulan terakhir pihaknya mencatat terjadi rata-rata 17 kasus DBD per bulan.
"Lonjakan paling tajam terjadi pada bulan Juli, meningkat lebih dari 56 persen dibanding bulan Juni. Sebelum akhirnya menurun drastis dua bulan berikutnya," jelas Slamet Wahidin.
Dari sepuluh wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Bangka Selatan, sebaran kasus menunjukkan ketimpangan yang cukup mencolok. Puskesmas Toboali menjadi daerah dengan kasus tertinggi dengan 74 kasus termasuk satu kasus kematian. Wilayah kerja Puskesmas Toboali menyumbang sekitar 48,4 persen dari keseluruhan kasus DBD. Disusul Puskesmas Airgegas dengan 31 kasus dan Puskesmas Payung 20 kasus. Dilanjutkan Puskesmas Air Bara 12 kasus dan Puskesmas Tanjung Labu sembilan kasus.
Puskesmas Tiram empat kasus, Puskesmas Rias dua kasus dan Puskesmas Pongok satu kasus. Sementara Puskesmas Simpang Rimba dan Puskesmas Pulau Besar mencatat nol kasus sepanjang tahun.
Diakuinya, tren kasus DBD masih dipengaruhi oleh pola cuaca ekstrem yang tidak menentu. Sedangkan kasus DBD mempunyai pola maksimum dan minimum dalam penyebarannya. Curah hujan tinggi disertai panas, menjadi kondisi ideal untuk perkembangbiakan jentik nyamuk Aedes aegypti. "Kalau melihat dari pola peningkatan DBD dan kasus DBD yang terdata selama sembilan bulan terakhir, diprediksi akhir tahun 2025 ini akan ada peningkatan kasus," ucapnya.
Slamet Wahidin menegaskan keberhasilan penanganan DBD tidak hanya diukur dari jumlah kasus. Akan tetapi, dari rendahnya angka kematian. Dengan satu kematian dari 153 kasus, Kabupaten Bangka Selatan dinilai cukup berhasil menekan tingkat fatalitas. Kewaspadaan masyarakat tetap menjadi kunci utama untuk mencegah peningkatan kasus baru.
"Semakin kecil tingkat kematian, artinya semakin baik penanggulangan DBD," pungkas Slamet Wahidin. (u1)
SEBARAN KASUS DBD
- Puskesmas Toboali: 74 kasus termasuk satu kasus kematian
- Puskesmas Airgegas: 31 kasus
- Puskesmas Payung: 20 kasus
- Puskesmas Air Bara: 12 kasus
- Puskesmas Tanjung Labu: 9 kasus
- Puskesmas Tiram: 4 kasus
- Puskesmas Rias: 2 kasus
- Puskesmas Pongok: 1 kasus
- Puskesmas Simpang Rimba: nol kasus
- Puskesmas Pulau Besar: nol kasus
Sumber: Pemkab Bangka Selatan
| Festival Kemilau Bangka Selatan Dongkrak Ekonomi Rakyat |
|
|---|
| Wabup Respon Kajian Ombudsman Atasi Sampah Rumah Tangga |
|
|---|
| Pelantikan Sekda Definitif Bangka Selatan, Hefi Nuranda Janji Genjot PAD |
|
|---|
| 1.427 Ibu-Ibu Bangka Selatan Disasar Tes Kanker Serviks |
|
|---|
| Satgas Pangan Polres Basel Bersama Pemda Sidak Harga di Pasar Toboali |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.