Kabar Belitung
Sulaiman Latih Pemuda Pulau Seliu Kreasikan Bahan Limbah
Kesibukan nampak di workshop milik Sulaiman yang berada di Jalan Ahmad Yani Dalam, Tanjungpandan, Kamis (10/2).
TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Kesibukan nampak di workshop milik Sulaiman yang berada di Jalan Ahmad Yani Dalam, Tanjungpandan, Kamis (10/2).
Belasan pemuda dari Desa Pulau Seliu nampak asyik mengolah cangkang kerang, tempurung kelapa, purun, pasir pantai, juga limbah tanaman. Meski dari bahan-bahan sederhana, namun dengan kreativitas mereka mampu membuat produk kerajinan bernilai jual.
Pelatihan yang difasilitasi oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung ini diikuti oleh tepatnya 16 peserta. Setelah sempat menggelar seremonial pembukaan di Desa Pulau Seliu, Kecamatan Membalong, tiga hari terakhir mereka mengikuti pelatihan di Tanjungpandan. Tepatnya di workshop milik Sulaiman atau akrab disapa Pak Lay.
Di sela kesibukan membuat kreasi dari bahan baku limbah, peserta juga bisa menyaksikan produk-produk jadi yang terpajang pada etalase.
Produk jadi tersebut bisa menjadi referensi atau sumber inspirasi dalam membuat karya masing-masing.
Pria yang juga pengrajin olahan kerang dan limbah ini tampak membimbing peserta pelatihan, sembari menilai buatan tangan peserta.
Peserta yang ikut pun begitu antusias, menunjukkan hasil kreasi untuk dinilai atau sekadar bertanya, meminta saran untuk membuat kerajinan tertentu.
"Bahan bakunya mudah ditemukan di Pulau Seliu. Barang-barang ini dibuat menggunakan bahan-bahan lokal, yang terpenting bagaimana mereka berkreasi agar bisa menghasilkan produk yang menarik," ujar Sulaiman atau akrab disapa Pak Lay sembari menunjukkan hasil karya para peserta sore itu.
Ia telaten menjelaskan bahan perekat yang digunakan, tata letak kerang agar terlihat menarik, hingga cara menyiasati agar produk sesuai dengan nilai jual.
Meski dalam suasana yang santai, peserta nampak antusias mendengar penjelasan sembari menerapkan ilmu yang diajarkan.
Makanya meski menggunakan bahan yang bisa disebut sederhana, bahkan seringkali dibuang begitu saja, namun banyak variasi dari produk yang dihasilkan.
Di hari keempat, dari lima hari pelatihan yang akan berlangsung, hasil karya pemuda yang tergabung dalam Pokdarwis Liu-liu sudah terlihat. Ada tempat tisu, pajangan, hiasan dinding, gantungan kunci, dan tempelan kulkas.
Rizal, seorang peserta pelatihan mengatakan, kegiatan tersebut memang dimanfaatkan baik oleh para peserta.
Apalagi banyak sumber daya di Pulau Seliu yang memang belum dimanfaatkan secara maksimal, misalnya bahan-bahan alam yang ternyata bisa diolah sebagai suvenir atau buah tangan.
"Kami manfaatkan benar kegiatan seperti ini. Kalau dilihat bahannya banyak di sana, jadi kawan-kawan pun antusias dan semangat," ucapnya.
Ia pun berharap, ilmu dari pelatihan tersebut bisa terus dikembangkan untuk memproduksi produk kerajinan dari Pulau Seliu. Dengan demikian juga menambah pilihan oleh-oleh, terutama bagi wisatawan yang datang. (del)
