Kabar Belitung
Fitri Haryani Anak Petani Bertekad Menempuh Pendidikan Tinggi
Wajah Fitri Haryani berseri-seri, lengkap rasanya kebahagiaan remaja asal Desa Padang Kandis, Kecamatan Membalong ini.
TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Wajah Fitri Haryani berseri-seri, lengkap rasanya kebahagiaan remaja asal Desa Padang Kandis, Kecamatan Membalong ini.
Kamis (31/3) lalu, ia seakan meraih kebahagiaan tak terhingga setelah menjadi satu di antara siswa yang merayakan pelepasan di SMA Negeri 1 Membalong.
Tak sekadar dinyatakan lulus oleh sekolah kebanggannya, Fitri juga menjadi satu di antara peraih nilai terbaik, ditambah dua hari lalu ia juga lulus seleksi negeri masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) di Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Gadis periang ini menyimpan kisah menarik dibalik semangatnya ingin menempuh pendidikan tinggi. Keinginan Fitri kuliah hampir saja terbentur kondisi ekonomi keluarga.
"Sebenarnya memang keputusan aku nak kuliah. Bapak sempat bilang tidak dapat menguliahkan karena duitnya hanya ada segitu, kalau mau kuliah aku harus berusaha sendiri misalnya beasiswa. Aku jawab iyalah, karena aku benar-benar nak kuliah. Aku bangat nak kuliah," cerita Fitri.
Hanya tinggal berdua dengan sang ayah, Hardi yang bekerja sebagai petani, Fitri tahu bahwa ketika dirinya harus merantau, berarti ia harus meninggalkan bapaknya sendiri setelah ibunya yang lebih dulu kembali ke pangkuan Sang Maha Kuasa. Namun melihat tekad dan keyakinan Fitri, bapaknya pun menyanggupi dan mengikhlaskan putri semata wayangnya itu kuliah.
Fitri juga sempat berdiskusi dengan bapaknya jurusan apa yang harus diambilnya saat di perguruan tinggi. Semula sempat terpikir ingin masuk ilmu hukum, tapi Fitri akhirnya memilih Pendidikan Fisika dan bercita-cita menjadi seorang guru seperti harapan bapaknya.
"Waktu kelas X aku malah mikirnya kok pelajaran ini (fisika) sulit. Tapi pas kelas XU aku ikut Olimpiade fisika di sekolah, menang. Makanya aku cenderung milih fisika karena sesulit apapun, aku senang ketika bisa memecahkan soal. Walau pening, tapi ketika berhasil mengerjakan rasanya punya kepuasan tersendiri," ucapnya.
Di tengah prosesnya menunggu hasil pengumuman, siswa kelas XII MIA 1 ini sempat psimis saat mengetahui kampus tujuannya merupakan kampus dengan peminat terbanyak. Berdasarkan data LTMPT pernah 17 Maret, jumlah pendaftar di UNNES sebanyak 42.325 peserta. Sempat terbesit penyesalan mendaftar di kampus tersebut karena banyaknya saingan dari seluruh penjuru negeri.
"Karena rasanya aku tidak sepintar itu, ditambah aku bergantung SNMPTN, kalau untuk ikut SBMPTN atau mandiri, ekonomi keluarga aku itu menengah ke bawah," ucapnya.
Di tengah rasa pesimis, di hari pengumuman, Fitri juga bergulat dengan kesibukan mempersiapkan acara sekolah. Di tengah rasa deg-degan, saat ingin melihat hasil pengumuman, ia pun memilih pulang ke rumah.
"Aku salat dulu. Masih pakai mukena aku buka pengumuman, Alhamdulillah lulus. Sampai aku screenshot tiga kali saking tidak percaya benar atau tidak," katanya.
Di tengah rasa kebahagiaannya, Fitri pun menceritakan kelulusan kepada sang ayah yang disambut rasa tak percaya.
"Bapak bilang selamat. Guru-guru juga bantu menguatkan ke bapak biar ikhlas kalau aku kuliah," ucapnya.
Kini Fitri tengah memantau informasi terkait daftar ulang sembari mempersiapkan dirinya kuliah di kampung tersebut. (del)