Harga Bahan Pangan di Pangkalpinang Fluktuatif, Daging Sapi Rp135 Ribu-Rp140 Ribu per Kg
Pemerintah Kota Pangkalpinang memastikan ketersediaan sejumlah bahan pangan di daerahnya mencukupi

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Pemerintah Kota Pangkalpinang memastikan ketersediaan sejumlah bahan pangan di daerahnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Idulfitri 1443 Hijriah.
Bahan pangan yang dimaksud, antara lain, beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula, dan minyak goreng.
Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Radmida Dawam mengatakan, untuk memastikan ketersediaan sejumlah bahan pangan tersebut, organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Pangkalpinang telah melakukan validasi data ke lapangan dan berkoordinasi dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) beberapa waktu lalu.
"Penjelasan dari Badan Urusan Logistik (Bulog--red), kebutuhan beras dan minyak goreng cukup. Berikut juga dengan daging dan lain sebagainya juga masih dalam kategori cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Pangkalpinang selama beberapa bulan ke depan," kata Radmida, Minggu (17/4/2022).
Berfluktuasi
Namun, lanjut dia, harga sejumlah bahan pangan sejauh ini mengalami fluktuasi. Radmida mencontohkan, harga daging ayam berada di kisaran Rp38 ribu-Rp40 ribu per kilogram dan daging sapi berkisar Rp135 ribu-Rp140 ribu per kilogram.
Menurutnya, Pemerintah Kota Pangkalpinang telah melakukan beberapa strategi untuk melakukan stabilisasi harga menjelang Idulfitri 1443 Hijriah.
Salah satunya menambah pasokan bahan pangan ke ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Memang ada beberapa harga kebutuhan bahan pokok yang naik, tetapi saat ini juga masih stabil. Tetapi jika mendekati Idulfitri ada beberapa kebutuhan bahan pokok yang naik seperti daging sapi dan ayam. Itu akan kita kendalikan agar kenaikan tidak terlalu signifikan, kalau bisa tetap," tutur Radmida.
Lebih lanjut, dia menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas oknum yang terbukti melakukan penimbunan bahan pangan.
"Kita tahu bulan Ramadan seperti ini masyarakat banyak membutuhkan bahan pokok. Jadi tidak boleh ada penimbunan dan lain sebagainya," ujar Radmida. (u1)