Pangkalpinang Waspadai PMK, Lalu Lintas Ternak Diperketat
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengirimkan sampel darah sapi milik sejumlah peternak di Pangkalpinang
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Pangkalpinang menerapkan pengarantinaan14 hari untuk pemasukan ternak guna mencegah masuknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Saat ini pemasukan sapi, kerbau, dan kambing diperketat untuk mencegah PMK," kata Kepala BKP Pangkalpinang, Saifuddin Zuhri, Rabu (11/5/2022).
Pengetatan lalu lintas ternak tersebut dilakukan menyusul munculnya wabah PMK yang menjangkiti sapi, kerbau, dan kambing di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto Provinsi Jawa Timur.
"Pada dua pekan lalu atau sebelum Jawa Timur ditetapkan sebagai wabah PMK, kita ada pemasukan 223 ekor sapi dari Pulau Jawa dan ternak ini sudah dilakukan pelepasan ke masyarakat," ujar Saifuddin.
Dia menambahkan, sebelum dilakukan pelepasan ternak tersebut, BPK telah melakukan pemeriksaan fisik dan dokumen sesuai prosedur operasional standar (SOP).
Tujuannya memastikan ternak itu sehat dan tidak memiliki penyakit yang bisa menular ke ternak lainnya.
"Saat itu, kita tidak menemukan gejala-gejala PMK pada ternak yang masuk melalui Pelabuhan Pangkalbalam tersebut," kata Saifuddin.
Dengan ditemukannya wabah PMK di Jawa Timur, lanjut dia, pemerintah melarang pemasukan ternak dari daerah terwabah penyakit tersebut.
"Kita mengacu surat kepala Badan Karantina Pertanian pusat, kita melakukan tindakan dengan mengarantina selama 14 hari ternak dari luar daerah untuk memastikan ternak tersebut tidak memiliki gejala atau telah terjangkit virus PMK tersebut," tuturnya.
Kirim sampel
Sementara itu, dilansir dari distan.babelprov.go.id, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengirimkan sampel darah sapi milik sejumlah peternak di Pangkalpinang ke Balai Besar Veteriner Surabaya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Edi Romdhoni mengatakan, sampel tersebut dikirim untuk memastikan apakah sapi-sapi milik peternak itu terserang PMK atau bukan.
Sebelumnya, sejumlah peternak sapi di Pangkalpinang menghubungi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena sapi yang mereka pelihara mengalami gejala mirip PMK.
"Setelah kami lihat secara langsung dengan tim dokter hewan ciri-cirinya memang di mulut sapi keluar buih berwarna putih dan kita lihat di lidahnya sebagian luka di ujung lidah," kata Edi usai mendatangi para peternak sapi bersama sejumlah dokter hewan, Jumat (6/5/2022).
Sejumlah media nasional sebelumnya memberitakan ribuan sapi di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur terserang PMK. Dikutip dari laman https://www.kompas.id edisi Jumat 6 Mei 2022, setidaknya ada 1.247 sapi yang terserang PMK di provinsi itu.