Penyakit Mulut dan Kuku Mewabah, Stok Sapi di RPH Pangkalpinang Cukup untuk 2 Bulan

Dalam satu hari, RPH tersebut rata-rata memotong sebanyak 10 ekor sapi dan didistribusikan ke pasar di Pangkalpinang.

Editor: suhendri
Bangka Pos/Sela Agustika
SAPI KURBAN - Sejumlah sapi berada di sebuah peternakan di Pangkalpinang, Jumat (13/5/2022). Sapi-sapi untuk kebutuhan kurban tersebut didatangkan sejak bulan Ramadan lalu atau sebelum penyakit mulut dan kuku (PMK) mewabah. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak tengah mewabah di sejumlah daerah. Senin (9/5/2022), pemerintah melakukan lockdown wilayah untuk mengantisipasi meluasnya penularan PMK.

Kondisi tersebut membuat pasokan sapi potong ke Bangka Belitung menjadi terbatas.

Padahal, biasanya rumah potong hewan (RPH) di Pangkalpinang mendatangkan pasokan sekitar 100-200 ekor sapi potong per bulan.

Kendati demikian, hingga Sabtu (14/5/2022), RPH di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu masih memiliki stok sebanyak 100 ekor dengan bobot berkisar 400 kg hingga 500 kg.

Anggota tim akomodir pemotongan sapi di RPH Pangkalpinang, Muhammad, memperkirakan stok tersebut mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan.

"Bobot sapi potong yang ada di RPH ini berkisar antara 400 kilogram hingga 500 kilogram dengan jenis sapi potong Australia (BX) yang didatangkan langsung dari Lampung. Sapi yang ada saat ini memang sudah kita datangkan sebelum Lebaran kemarin, bahkan sebelum adanya wabah PMK ini," kata Muhammad, Sabtu (14/5/2022).

"Setiap bulan untuk kesehatan sapi sendiri kita memang ada dokter khusus yang melakukan pengecekan. Jadi sapi yang ada saat ini dipastikan aman untuk dikonsumsi," ujarnya.

Dalam satu hari, RPH tersebut rata-rata memotong sebanyak 10 ekor sapi dan didistribusikan ke pasar di Pangkalpinang.

"Kalau hari biasa rata-rata 10 sapi yang dipotong, namun kalau untuk kebutuhan Lebaran kemarin tembus 100 sapi," kata Muhammad.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memberlakukan lockdown zonasi.

Aturan lockdown zonasi tersebut bertujuan mencegah mutasi wabah PMK yang menimpa hewan ternak dari satu wilayah ke wilayah lain. (t3)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved