Berita Pangkalpinang
Disdikbud Akui Ada Selisih Kursi Penerimaan SMP, Siswa SD Terancam Tak Tertampung
Erwandy menjelaskan, berdasarkan data, total ada 3.846 siswa jumlah lulusan SD tahun ini, baik negeri dan swasta.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Ratusan siswa lulusan sekolah dasar (SD) terancam tidak bisa masuk sekolah menengah pertama (SMP), baik negeri maupun swasta dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2022. Penyebabnya, ketimpangan jumlah lulusan SD dan daya tampung SMP masih menjadi permasalahan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkalpinang, Erwandy memperkirakan, ada sekitar 138 siswa lulusan SD tidak akan tertampung di SMP negeri maupun swasta di wilayahnya. "Masih ada selisih atau kekurangan daya tampung sebesar 138 siswa lulusan SD. Itu sudah termasuk negeri maupun swasta," kata Erwandy, Jumat (10/6).
Erwandy menjelaskan, berdasarkan data, total ada 3.846 siswa jumlah lulusan SD tahun ini, baik negeri dan swasta. Rinciannya, sebanyak 2.950 orang dari sekolah negeri dan 896 orang dari sekolah swasta.
Sementara daya tampung SMP negeri maupun swasta yang disediakan 3.708 kursi. Itu terdiri dari 2.376 kursi untuk sekolah negeri dan 1.332 untuk sekolah swasta. "Nah untuk daya tampung siswa di SMP tahun pelajaran 2022/2023 ini adalah 3.708 orang," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk daya tampung jenjang SD sendiri masih tersisa cukup banyak. Di mana, daya tampung SD negeri sendiri di Pangkalpinang mencapai 3.348 kursi dan SD swasta sebanyak 1.656 kursi. Sehingga daya tampung mencapai 5.004 siswa. "Untuk jumlah siswa SMP lulus tahun ini sendiri mencapai 3.325 orang. Meliputi SMP negeri 2.477 orang dan SMP swasta 848 orang," ujarnya.
Guna mengantisipasi ketimpangan itu, pihaknya telah melibatkan sekolah swasta untuk ikut dalam proses penerimaan peserta didik baru atau PPDB. "Kami juga mengajak wali murid untuk juga terbuka pada pilihan sekolah swasta, baik dari yayasan maupun dari Departemen Agama. Jadi tidak ada anak yang tidak bisa sekolah, kita akan distribusikan ke sekolah yang kuotanya belum mencukupi," kata Erwandy.
Semua sama
Erwandy juga menjamin tak ada lagi diferensiasi atau perbedaan sekolah negeri favorit dan non-favorit di wilayahnya. Menurutnya, semua sekolah negeri maupun swasta di Pangkalpinang memiliki standar yang sama. Baik dari segi sarana dan prasarana serta fasilitas tenaga kependidikan.
"Orang tua dalam hal ini wali murid, jangan berpikiran atau ingin anaknya semua masuk ke sekolah favorit, sekarang ini tidak ada lagi sekolah favorit," kata Erwandy.
Erwandy menegaskan, semua sekolah negeri punya fasilitas yang sama. Pemerintah Kota Pangkalpinang juga punya guru-guru terbaik yang tersebar di seluruh sekolah. Oleh karena itu, masyarakat diminta tak terpaku pada peringkat sekolah favorit atau tidak.
Ia memastikan, sejauh ini, pihaknya tengah berupaya menghentikan polarisasi di sekolah negeri. Polarisasi itu yang membuat terbentuknya sekolah negeri favorit dan non favorit. "Sekolahnya ini sama semua, kalau di Pangkalpinang kompetensinya Insya Allah hampir sama semua. Jadi jangan memaksakan diri untuk memasukkan anaknya ke sekolah favorit versi mereka," jelasnya.
Pihaknya juga memiliki visi untuk menumbuhkan kualitas di semua sekolah Pangkalpinang, baik negeri atau swasta. Maka dari itu pada pelaksanaan PPDB pihaknya turut menggandeng sekolah swasta.
Pasalnya sekolah swasta banyak yang setara bahkan ada pula jauh lebih bagus fasilitasnya dibandingkan sekolah negeri. "Jadi kami minta kepada orangtua jangan mengotot untuk memaksakan anaknya sekolah yang ke sekolah favorit. Padahal semua sekolah di kita favorit kalau di Pangkalpinang," kata Erwandy. (u1)