Berita Pangkalpinang

Penuntasan Wabah PMK di Babel, 15.000 Sapi Butuh Vaksin

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel masih menunggu dropping atau pengiriman vaksinasi bagi sapi pascawabah PMK di wilayahnya.

Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
Peternakan hewan ternak sapi milik Samsul di Parit Lalang Pangkalpinang. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Bangka Belitung masih menunggu dropping atau pengiriman vaksinasi bagi sapi pascawabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya beberapa waktu lalu. Diketahui sebelumnya, pemerintah mulai melakukan penyuntikan vaksin PMK pada sapi dan hewan ternak berkuku belah lainnya secara nasional, di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sejak Selasa (14/6).

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, drh Judnaidy mengaku, belum dapat menentukan kapan vaksin sapi akan tiba di wilayahnya. Menurutnya, saat ini vaksin yang digunakan merupakan produk impor. Sedangkan, pemerintah masih melakukan pengembangan vaksin buatan Indonesia.

"Kita masih menunggu alokasi dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), kapan didropingnya, kita belum tahu pusat belum bisa nentukan waktunya," kata Judnaidy, Senin (20/6).

Menurutnya, Pj Gubernur Babel juga sudah menyampaikan langsung ke Menko Perekonomian Airlangga dalam acara meeting dengan Menteri Pertanian. "Pak Pj Gubernur juga meminta alokasi vaksin untuk Babel sebanyak 15.000 dosis, sesuai jumlah kebutuhan sapi yang membutuhkan vaksinasi," jelasnya.

Pihaknya berharap, agar seluruh hewan ternak sapi di Babel dapat menerima vaksinasi sebelum pemotongan nanti. "Kita minta semua sapi di Babel untuk divaksin supaya sapi-sapi di Babel aman, sehingga peternak tenang. Melalui vaksinasi ini kita harapkan dapat membantu mencegah penyebarluasan penyakit, terutama di sentra peternakan sapi perah dan wilayah sumber bibit ternak," tuturnya.

Diakuinya, hewan yang sudah sembuh dari PMK sudah memiliki kekebalan terhadap virus sehingga, belum langsung divaksin. Pihaknya menyarankan agar peternak menerapkan biosekuriti dan desinfeksi kandang.

Ia menambahkan, ketersediaan sapi dan kambing untuk kebutuhan kurban tahun ini di Babel sudah aman. "Stok sampai kemarin sudah sama dengan jumlah pemotongan kurban tahun kemarin, dalam sisa waktu ke depan sampai menjelang lebaran, sapi dan kambing masih terus datang tetap dengan pengawasan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispanpertan) Kabupaten Bangka mencatat tersisa enam sapi yang masih terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya, hingga Sabtu (18/6) pukul 19.30 WIB. Jumlah ini berasal dari Kecamatan Pemali. Sedangkan tujuh kecamatan lainnya sudah nihil PMK.

"Sapi yang masih terinfeksi virus PMK mendapatkan pengawasan dan perawatan khusus, seperti diisolasi untuk mencegah sebaran virus, pemberian vitamin termasuk juga pemberian pakan yang maksimal," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinpanpertan Bangka, Krisna Ningsih, Minggu (19/6).

Krisna mengakui, sejak ditemukan sebaran virus PMK pada sapi di Kabupaten Bangka pada 26 April 2022, sampai sekarang total kasus PMK mencapai 492 sapi. Dengan tingkat kesembuhan sebanyak 462 sapi, tiga sapi mati, dan 18 sapi terpaksa dipotong.

"Rincian kasus virus PMK di Kabupaten Bangka, yakni berada di Kecamatan Sungailiat ada 122 kasus, Pemali ada 161 kasus, Merawang ada 120 kasus, Belinyu ada 79 kasus, Mendo Barat ada 10 kasus, sedangkan Kecamatan Puding Besar, Bakam dan Riausilip nihil kasus PMK," ungkapnya.

Menurutnya, semua sapi yang terinfeksi PMK merupakan sapi yang dipasok dari luar Pulau Bangka untuk kebutuhan hewan kurban. Sementara sapi yang dibudidaya masyarakat sampai hari ini tidak ditemukan kasus PMK.

"Setiap hari kita melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan perkembangan kesembuhan sapi terinfeksi PMK, dan diharapkan semua sapi yang masih sakit segera sembuh agar dapat digunakan untuk kurban," harapnya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved