Puan Maharani Ingatkan Waspada Subvarian Omicron

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar masyarakat berhati-hati terhadap penyebaran Omicron subvarian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia

Editor: suhendri
Bangka Pos/Cepi Marlianto
SAMBUT KETUA DPR - Sejumlah siswa menyambut kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani di rumah dinas Wali Kota Pangkalpinang, Senin (20/6/2022). Kedatangan Puan untuk membawa sejumlah aspirasi masyarakat Bangka Belitung ke Senayan. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 belakangan ini disebabkan penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Kenaikan kasus yang terjadi saat ini itu adalah dipengaruhi oleh subvarian yang baru yaitu BA.4 maupun BA.5," kata Syahril dalam diskusi secara virtual, Kamis (16/6/2022).

Ia menyebutkan, hal yang sama pernah terjadi saat varian Delta menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan tahun 2021.

"Walaupun ada kenaikan, mudah-mudahan kita bisa kendalikan tidak seperti yang lalu menjadi suatu lonjakan kasus," ujarnya.

Syahril mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 mulai terjadi pada 10 Juni dengan penambahan kasus baru sebanyak 627.

Kasus Covid-19 sempat menurun namun kembali naik hingga di angka 1.242 pada 15 Juni.

Ia mengatakan, lima provinsi mengalami kenaikan kasus Covid-19 yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.

Peningkatan kasus Covid-19 tersebut, lanjutnya, bagian dari dinamika pandemi Covid-19.

"Jadi kita jangan terlalu panik dengan adanya satu kenaikan. Jangan terlalu euforia juga apabila terjadi melandai karena kita masih dalam pandemi," ujar Syahril.

20 kasus

Kementerian Kesehatan melaporkan, hingga Kamis (16/6) ada 20 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Sebanyak 20 kasus tersebut terdiri dari 4 kasus di Bali (1 kasus BA.4 dan 3 kasus BA.5), 4 kasus di DKI Jakarta (1 kasus BA.4 dan 3 kasus BA.5), dan 12 kasus lainnya merupakan BA.5 terdeteksi di Jawa Barat.

"Ada tambahan per tanggal 12 Juni kemarin itu 12 orang dengan yang di BA.4 dan BA.5, jadi ada 20 kasus," kata Syahril.

Ia menyebut 12 pasien di Jawa Barat mengalami gejala ringan dan sudah dinyatakan sembuh.

Untuk mengantisipasi penyebaran subvarian tersebut, Kemenkes melakukan pemeriksaan spesimen menggunakan metode whole genome sequencing (WGS) di lima provinsi.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved