Berita Pangkalpinang

Pemkot Pangkalpinang Siapkan 9 Sapi, Molen: Tahun Ini Jumlah Kurban Turun

Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengakui, adanya penurunan antusiasme hewan kurban pada Iduladha tahun ini.

Bangka Pos/Edwardi
PAKAN TERNAK - Pemberian pakan ternak sapi diawasi pengelola peternakan. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengakui, adanya penurunan antusiasme hewan kurban pada Iduladha tahun ini. Hal ini karena adanya pengaruh wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sejumlah hewan ternak terutama sapi dan kambing di Pangkalpinang.

Ia mengakui, kondisi ini juga mempengaruhi penjualan hewan ternak. "PMK memang sangat mempengaruhi juga kondisi sapi hewan-hewan kurban kita dan tidak bisa seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Molen, sapaan akrabnya, Kamis (7/7) petang.

Diakui Molen, kondisi serupa juga terjadi di Pemerintah Kota Pangkalpinang. Di mana, hewan kurban yang disediakan pemerintah setempat untuk masyarakat lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

Total ada sembilan sapi disediakan dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder terkait untuk disembelih dan distribusikan dagingnya kepada masyarakat yang berhak menerima saat Iduladha 1443 H. "Jadi kami rasa untuk tahun ini kita agak ngerem sedikit, khususnya pribadi dan pemerintah dalam pelaksanaan kurban," jelasnya.

Meskipun sedikit, diakui Molen, nantinya pemotongan hewan kurban akan dilakukan pada 13 Juli 2022. Pemotongan sendiri dilakukan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga maupun panitia kurban.

Nantinya daging dari hewan kurban tersebut tetap akan didistribusikan secara merata ke sejumlah masyarakat yang berhak menerima. Daging teresbut akan diantarkan langsung ke setiap rumah warga masing-masing di setiap daerah.

"Kita mungkin akan melaksanakan secara tertutup saja baik keluarga maupun kawan-kawan, tetapi nanti hasil dari hewan kurban itu akan dibagikan langsung ke masyarakat," ucap Molen.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pangkalpinang, Haris Munandar mengatakan, setidaknya ada sembilan hewan kurban yang akan dikurbankan oleh pemerintah setempat. "Sapi sementara ini masih sembilan di sembelih dan dibagikan kepada yang berhak," kata dia Haris, Kamis (7/7).

Haris mengungkapkan, proses penyembelihan sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2022 mendatang di kebun milik Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil. D imana, penyembelihan akan bekerja sama dengan Syiar Sembelih Raudhatul Jannah atau S2 RJH Kota Pangkalpinang. "Arahan pak wali kota penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan di kebun beliau," ujar Haris.

Dirinya memastikan, daging kurban yang dibagi ke masyarakat dipastikan aman, sehat, utuh, dan higienis. Perihal berapa kuota yang akan disediakan untuk pembagian daging kurban itu, pihaknya akan masih menghitung jumlah berat daging bersih.

Setidaknya ada sekitar 2.000 paket daging kurban. Nantinya, sistem pembagian daging kurban masih akan dikoordinasikan lebih lanjut. "Nanti akan kami bahas lagi berdasarkan arahan Pak Wali seperti apa. Kemudian dari yang berkurban, apakah ada tetangga yang lebih membutuhkan itu akan kami putuskan bersama," pungkas Haris.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (DPP) Kota Pangkalpinang, Samri mengatakan hewan ternak yang terjangkit PMK boleh dikonsumsi oleh manusia. Pasalnya, virus PMK diketahui tidak menular dari hewan ke manusia. Sehingga aman untuk dikonsumsi.

"Namun sebelum dikonsumsi daging dan jeroan hewan ternak yang pernah terpapar maupun terpapar PMK pengolahannya harus benar," ujar Samri, Kamis (7/7).

Ia menjelaskan prosedur tersebut mesti dilakukan sejak pemotongan hewan, pembersihan, hingga pengolahan daging. Masyarakat juga diimbau untuk tidak mencuci daging hewan ternak yang terindikasi PMK. "Tapi langsung dimasak minimal 30 menit. Pencucian dapat menyebarkan virus melalui aliran air dari pencucian daging dan menginfeksi hewan peka di lingkungan," jelasnya.

Setelah direbus, daging bisa disimpan di lemari pendingin minimal selama 24 jam untuk mematikan virus. Daging yang sudah siap dikonsumsi itu mesti dimasak dengan suhu di atas 70 derajat celcius. "Pastikan tingkat kematangan daging, saat membeli daging di pasar, pastikan daging berasal dari ternak yang sehat," kata Samri.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved