Berita Bangka Selatan
Dinkes Bangka Selatan Minta Waspada Penularan Cacar Monyet
DKPPB Kabupaten Bangka Selatan meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap maraknya penyebaran virus cacar monyet.
TOBOALI, BABEL NEWS - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPB) Kabupaten Bangka Selatan meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap maraknya penyebaran virus cacar monyet. Diketahui, sampai saat ini, belum adanya temuan kasus di Indonesia, khususnya di Babel.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKPPB Basel, Slamet Wahidin membenarkan hal ini. "Kalau untuk saat ini virus cacar monyet belum ditemukan, akan tetapi kami selalu ingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati," kata Slamet Wahidin, Rabu (27/7).
Ia menjelaskan, gejala-gejala virus cacar monyet, berawal dari bintik-bintik merah dan daya tahan tubuh berkurang. "Virus cacar monyet ini gak ada bedanya dengan cacar biasa, bermula-mula dari daya tahan tubuh beberapa hari ke depan akan turun. Muncul bintik-bintik merah di sebagian tubuh terutama mulut, bibir, tangan, lidah. Jika tersentuh dengan orang lain maka, akan mudah untuk tertular," jelas Slamet.
Diakuinya, saat ini belum ada obat virus cacar monyet. "Namun bisa kita obati dengan apa gejala yang kita alami. Seperti badan panas dikasih obat penurun panas, sedangkan untuk bintik-bintik merahnya kita bisa oles dengan obat yang biasa kita pakai," ungkapnya.
Pihaknya meminta adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, terutama tidak mendekati hewan yang mudah terkena virus cacar monyet. "Mudah-mudahan tidak sampai Indonesia virus ini, terutama Babel dan khususnya Basel. Mari kita jaga kesehatan tubuh, bila ada memelihara hewan tetap menjaga kebersihan kandang dan kesehatan dari hewan tersebut," harapnya.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, mengingatkan warga untuk waspada terhadap penyakit cacar monyet yang telah menjadi perhatian internasional. Hal ini disampaikan Kepala Dinkes Bateng, dr Anas Ma'ruf, Selasa (26/7).
"Memang sampai sekarang kita belum menemukan kasus cacar monyet, bahkan di Indonesia belum ada, namun perlu diantisipasi dan diwaspadai," kata Anas.
Anas mengatakan, Kemenkes RI berupaya untuk terus melakukan pencegahan penyebaran virus tersebut di Indonesia. "WHO juga sudah menerima laporan kasus cacar monyet yang berasal dari beberapa negara, tentu kita di daerah juga harus waspada karena ini juga termasuk penyakit berbahaya," jelasnya.
Diakuinya, Pemkab Bateng akan menjadikan puskesmas pada setiap kecamatan sebagai ujung tombak dalam menyosialisasikan dan mengedukasi warga untuk mengantisipasi cacar monyet dengan budaya hidup bersih. "Cacar monyet ini membuat penderita terinfeksi virus yang ditularkan hewan ke manusia dengan gejala mirip cacar air, meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, hingga ruam dan bintik-bintik berisi cairan," ujar Anas.
Pecegahan awal penyakit cacar monyet dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mencuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. "Hindari terkontak dengan hewan, tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas," katanya. (v1)