6.997 Orang Menganggur di Pangkalpinang
Angka tersebut diprediksi kian meningkat karena jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lowongan kerja yang tersedia.
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebanyak 6.997 orang di Pangkalpinang menganggur pada 2021.
Angka tersebut diprediksi kian meningkat karena jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan lowongan kerja yang tersedia.
"Kalau data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, tahun 2021 sebanyak 6.997 orang di Pangkalpinang masuk ke dalam kategori pengangguran," kata Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Kota Pangkalpinang, Amrah Sakti, Rabu (3/8/2022).
Dia menjelaskan, data pengangguran di Pangkalpinang tersebut diperoleh dari masyarakat yang masuk dalam kategori usia kerja.
Sebanyak 100.912 (44,81 persen) dari total 225.162 jiwa penduduk Pangkalpinang masuk kategori usia kerja.
Dari 100.912 orang tersebut, sebanyak 93.915 orang bekerja di sektor formal dan informal.
Rinciannya, 53.339 orang bekerja di sektor formal dan 40.576 orang bekerja pada sektor informal. Sisanya sebanyak 6.997 orang tercatat sebagai penganggur.
Amrah memprediksi, angka pengangguran di Pangkalpinang bakal terus bertambah.
Permasalahan tersebut akan makin kompleks jika lowongan kerja yang sedia hanya mampu menyerap sedikit tenaga kerja.
"Dari data itu kita prediksi bahwa angka pencari kerja, dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia yang terserap tidak seimbang. Kalau posisi ini terus berulang dapat dipastikan angka pengangguran kita terus bertambah," ujar Amrah.
Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang menyebabkan tingginya jumlah pengangguran.
Pertama, para pencari kerja rata-rata belum memiliki kompetensi rata-rata yang diinginkan pasar kerja.
Akibatnya, mereka belum beruntung mendapat kesempatan bekerja.
Kedua, lanjut Amrah, lowongan kerja terbatas. Ketiga, sarana dan prasarana terbatas sehingga tenaga kerja tidak dapat memenuhi keahlian yang diinginkan pemberi kerja.
"Sumber daya manusia masih kurang mendukung, tenaga instruktur kita belum mampu untuk memberikan pelatihan sehingga kurang," tutur Amrah. (u1)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/babel/foto/bank/originals/20220804_Amrah-Sakti-Kabid-Ketenagakerjaan-DPMPTSP-dan-Naker-Pangkalpinang.jpg)