Kabar Belitung

Kadindikbud Prihatin Terjadi Kekerasan Anak Usia Sekolah

Belitung menempati posisi ketiga sebagai kabupaten dengan jumlah kekerasan pada anak tertinggi di Bangka Belitung.

Editor: Rusaidah
Bangka Pos/Adelina Nurmalitasari
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Soebagio saat diwawancara. 

TANJUNGPANDAN, BABEL NEWS - Belitung menempati posisi ketiga sebagai kabupaten dengan jumlah kekerasan pada anak tertinggi di Bangka Belitung.

Berdasarkan data Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Bangka Belitung hingga Agustus 2022 terdapat 153 kasus kekerasan pada anak. Bahkan baru-baru ini, warganet Belitung ramai setelah tersebarnya video pemukulan terhadap remaja sekolah.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Belitung Soebagio mengaku prihatin. Apalagi anak-anak yang merupakan siswa menjadi bagian masa depan bangsa.

Menurutnya, tindakan pencegahan di sekolah dilanjutkan melalui proses pendidikan dan pengajaran melalui guru, terutama guru bimbingan konseling (BK). Namun dalam prosesnya juga perlu kerjasama dengan masyarakat dan orang tua yang turut berperan dalam membentuk karakter anak.

"Makanya kami berupaya melalui pendidikan di sekolah agar guru mengimbau siswa melakukan kegiatan positif, baik dalam lingkungan pendidikan di sekolah dan dimasyarakat. Sehingga mereka dapat memahami dampak dari tindakan yang dilakukan," katanya, Kamis (3/11).

Video kekerasan pada anak di Belitung beberapa kali tersebar melalui media sosial. Misalnya pada 2022 ini, warganet Belitung sempat diramaikan video tindak kekerasan dari aksi penamparan siswi berseragam sekolah, tindak kekerasan guru terhadap siswa, hingga yang terbaru aksi pemukulan terhadap siswa jenjang pendidikan menengah pertama atau sederajat.

Menurut Soebagio, pemanfaatan IT memang harus dilakukan secara bijak sehingga pihaknya mengimbau agar gawai atau gadget hanya dimanfaatkan sebagai bagian dalam mencari bahan yang berkaitan dengan media pembelajaran dan tugas.

"Kami senantiasa turun ke lapangan dan memberikan pembinaan saat upacara bendera, untuk pemanfaatan IT yang selama ini sudah menjadi bagian kehidupan harus digunakan pada porsi dan peruntukan sesuai kebutuhan untuk mendukung proses belajar mengajar," ucapnya.

Senada dengan itu, Bupati Belitung Sahani Saleh juga menyesalkan masih terjadinya kasus kekerasan terhadap anak, bahkan pelakunya juga masih di bawah umur. Ditambah kejadian tidak terpuji itu juga tersebar di media sosial.

"Sulit untuk saling menyalahkan, siapa yang salah, mungkin dari pergaulan, juga anak tidak terlepas dari orang tua. Makanya orang tua harus menyadari cara mendidik anak, karena anak titipan," ucapnya.

Sanem mengatakan keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Anak pun tidak boleh dididik dengan kekerasan karena akan mempengaruhi perkembangannya baik secara fisik maupun psikologis. Makanya penting mendidik anak dengan dasar keagamaan agar anak memiliki sifat yang baik. (del)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved