Berita Pangkalpinang

IAI Babel Gelar Seminar dari IKN ke Bumi Serumpun Sebalai, Saparudin Ajak Arsitek Bangun Kota

Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bangka Belitung menggelar seminar di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Sabtu (27/9).

(Ist Dok Akhmad)
SEMINAR - Para peserta, narasumber, dan pengurus Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bangka Belitung berfoto bersama usai seminar bertajuk "Dari IKN ke Bumi Serumpun Sebalai: Kolaborasi Arsitek dan Pemerintah dalam Merancang Ruang dan Identitas Kota" di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Sabtu (27/9/2025). 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bangka Belitung menggelar seminar bertajuk "Dari IKN ke Bumi Serumpun Sebalai: Kolaborasi Arsitek dan Pemerintah dalam Merancang Ruang dan Identitas Kota", di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Sabtu (27/9). Seminar dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan arsitek, akademisi, mahasiswa, hingga pejabat pemerintah daerah.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, mulai dari pemenang master plan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga Wali Kota Pangkalpinang terpilih, Saparudin, yang didapuk menjadi pembicara utama. 

Saparudin menekankan, pentingnya keterlibatan arsitek dalam setiap proses pembangunan kota. Menurutnya, pembangunan tidak cukup hanya sebatas mendirikan bangunan fisik, tetapi juga harus memiliki nilai fungsional, estetika, dan mampu mencerminkan identitas daerah.

"Kota tidak hanya dibangun dengan semen dan beton, melainkan juga dengan cita rasa, identitas, dan visi yang jelas. Arsitek memiliki peran penting dalam mewujudkan hal itu. Saya berharap IAI Bangka Belitung bisa terus memberi warna dalam perjalanan pembangunan Pangkalpinang ke depan," ujar Saparudin.

Ia juga mengapresiasi terselenggaranya seminar yang menurutnya menjadi ruang strategis untuk mempertemukan gagasan arsitektur dengan kebijakan pemerintah daerah. "Ini momentum yang baik, karena pembangunan harus berjalan beriringan dengan perencanaan yang matang. Saya yakin, kolaborasi arsitek dan pemerintah akan menjadikan Pangkalpinang tumbuh sebagai kota yang modern tanpa meninggalkan jati diri budaya lokal," tambahnya.

Ketua IAI Bangka Belitung, Akhmad menegaskan, arsitek memiliki peran besar dalam mengubah wajah kota. Namun, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan pemerintah daerah.

"Kami tentu harus menyesuaikan dengan aturan-aturan yang berlaku. Karena itu, kami menggandeng pemerintah daerah dan menghadirkan narasumber yang kompeten, termasuk pemenang master plan IKN. Konsep kota baru yang adaptif terhadap lingkungan sekitar seperti di IKN bisa menjadi inspirasi untuk Pangkalpinang dan daerah lain di Bangka Belitung,"" ungkap Akhmad.

Menurutnya, nilai-nilai pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan, identitas lokal, dan kenyamanan masyarakat adalah kunci yang harus diadopsi.  "Harapan kami, ke depan arsitek di Bangka Belitung bisa berkolaborasi lebih erat dengan pemimpin daerah dalam membangun wajah kota yang lebih manusiawi dan berkarakter," tambahnya.

Seminar ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga forum strategis untuk menyatukan visi antara arsitek, akademisi, dan pemerintah dalam merancang ruang kota yang lebih baik. 

Dengan adanya kolaborasi lintas sektor, diharapkan Pangkalpinang dan Bangka Belitung ke depan dapat berkembang sebagai kawasan perkotaan yang selaras dengan lingkungan, budaya, dan kebutuhan masyarakatnya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved