Kabar Belitung Timur

Hasan Dolar Bertahan Hidup Hanya Makan Mie Instan Mentah

Nelayan asal Desa Baru, Manggar, Belitung Timur bernama Hasan Dolar akhirnya ditemukan selamat setelah hilang selama tujuh hari tujuh malam di lautan.

Editor: Rusaidah
Istimewa/Dok. Hasan Dolar
Hasan Dolar bersama istrinya saat sampai di rumahnya di Desa Baru, Manggar. 

MANGGAR, BABEL NEWS - Nelayan asal Desa Baru, Manggar, Belitung Timur bernama Hasan Dolar akhirnya ditemukan selamat setelah hilang selama tujuh hari tujuh malam di lautan.

Lelaki berusia 67 tahun itu sudah dicari Tim SAR Gabungan Belitung Timur selama enam hari lalu ditemukan oleh nelayan Sadai bernama Abdullah pada Selasa (8/11) di sekitar Perairan Lampung setelah pergi melaut pada pekan sebelumnya, Selasa (1/11).

Dihubungi Bangka Pos Group, Senin (14/11), Kek Hasan sapaannya menceritakan penyebab dia sampai tujuh hari hilang. Dia mengatakan penyebabnya adalah angin ribut di tengah laut yang membuat kapalnya hanyut dan tidak tahu arah lagi.

"Ada badai di tengah laut itu. Kebetulan saat itu juga bahan bakar habis. Jadi terombang-ambing begitu saja. Perasaan takut ada, tapi saya terus berdoa," kata Kek Hasan.

Di kondisi tersebut, dia mengaku hanya bisa pasrah menerima keadaan dan menunggu kalau-kalau pertolongan. Bajunya pun sudah beberapa kali basah-kering basah-kering karena kalau hujan kehujanan, panas kepanasan.

Untuk bertahan hidup, dia menceritakan saat hari keempat masih ada bekal mie instan di perahu katernya. Di situasi sulit itu dia membagi empat mie tersebut untuk persediaan makannya selama di atas perahu.

"Karena saya tidak tahu kapan akan bisa ke daratan. Minum pun hanya setetes-setetes dari sangu air minum saat pergi untuk membasahi lidah saja. Kalau bibir sudah kering saya pakai air laut supaya basah lagi," kenang Kek Hasan.

Kakek tiga cucu itu bilang pada hari Sabtu dia sempat bertemu dengan nelayan Sadai lainnya yaitu Bujang. Di sana dia mengatakan tidak sempat turun ke darat karena ingin segera pulang. Pada pertemuan itu Kek Hasan menerima 10 liter bahan bakar dan sejumlah makanan untuk dia berlayar kembali ke Manggar.

"Namun, saat sudah agak jauh ada gelombang besar dan angin ribut jadi saya balik ke tempat ketemu sama Pak Bujang tapi ternyata beliau sudah tidak ada di sana. Pas balik bahan bakar habis jadi hanyut lagi," kata Kek Hasan.

Dia juga menepis kabar jika saat sempat ditemukan pada hari Sabtu dia menjual ikan kepada nelayan tersebut. Kek Hasan bilang bahkan dirinya tidak menginjakkan kaki ke daratan karena sudah ingin langsung pulang.

Lebih jauh, walapun sudah puluhan tahun melaut, dia tidak memungkiri bahwa ada kesalahan yang dilakukannya dalam bersiap sebelum pergi melaut. Dia tidak membawa kompas sehingga kehilangan arah untuk menuju pulang ke rumah.

"Saya pesan ke nelayan-nelayan di manapun berada sebelum melaut jangan lupa bawa kompas atau kalau bisa GPS supaya kalau ada kejadian seperti ini bisa tahu jalan pulang," kata Kek Hasan.

Kek Hasan mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR Gabungan Belitung Timur atas upaya maksimal pencarian dirinya.

"Saya Hasan atau Hasan Dolar beserta keluarga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Rescuer Pos SAR Belitung, Unit Siaga SAR Tanjungpandan, Unit Siaga SAR Toboali, BPBD Beltim, Tagana Beltim, aparat kadus, Dirpolair Polda Babel, Polairud Polres Beltim, Pos TNI AL Manggar, RAPI Beltim, Orari Beltim dan seluruh masyarakat Babel," kata Kek Hasan.

Saat ini Kek Hasan mengaku masih trauma dan akan berkumpul dulu bersama keluarganya setelah hilang selama sepekan di lautan. (s1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved