Kabar Pangkalpinang
Kemasan Plastik Masih Jadi Andalan
Sejumlah pelaku usaha di Pangkalpinang masih aktif menggunakan kemasan plastik sebagai wadah jualan.
Kabid Pengelolaan Sampah, LB3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Pangkalpinang Ikhwanus Shopa menyebut, di TPA Parit Enam Pangkalpinang untuk sementara masih digabungkan seluruh sampah yang diangkut dari setiap kelurahan.
"Kalau untuk sementara di TPA Pangkalpinang belum ada proses pemilihan sampah mini ini, seperti pipet, kemasan makanan dan minuman sekali pakai. Biasanya ada untuk sampah plastik seperti bekas minuman itu dipungut kembali oleh kawan-kawan kita di TPA untuk kembali dijual ke pengepul dan diolah," jelas Ikhwanus.
Hanya saja kata Ikhwanus, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran (SE) untuk pelaku usaha termasuk hotel dan restoran, kafe dan usaha sejenisnya untuk pengurangan dan penanganan sampah plastik.
Diakuinya, sampah di TPA masih didominasi sampah plastik dan sampah rumah tangga.
"Dulu sempat ada dari PT Kaltimex memetakan ukuran 3x3 meter di TPA Pangkalpinang, kemudian diambil dan dipisahkan ditemukan komposisi 30 persen sampah plastik, 70 persen organik. Karena kalau yang plastik itu masih bisa dipungut disana," tuturnya.
Dia memperkirakan, sehari seluruh sampah yang masuk ke TPA Pangkalpinang dari seluruh angkutan sebanyak 50 ton.
Ikhwanus juga berharap, beberapa pihak termasuk pelaku usaha ini dapat mengurangi penggunaan sampah plastik menjadi yang lebih ramah lingkungan lagi.
"Kami hanya mengimbau agar pelaku usaha ini dapat mengurangi sampah plastik menjadi ramah lingkungan, seperti penggunaan gelas minuman canvas, sedikit-sedikit mulai beralih," tuturnya. (t2/t3)