Berita Bangka Tengah

Gelombang Laut di Perairan Babel Sedang Tinggi, Algafry Minta BPBD Awasi Pesisir

Kondisi cuaca yang sedang tidak baik di pengujung tahun 2022 membuat Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mewanti-wanti aktivitas masyarakat.

Bangka Pos/Arya Bima Mahendra
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman saat diwawancara. 

KOBA, BABEL NEWS - Kondisi cuaca yang sedang tidak baik di pengujung tahun 2022 membuat Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mewanti-wanti aktivitas masyarakat. Dirinya mengimbau kepada masyarakat, terutama yang tinggal di pesisir pantai agar berhati-hati.

Pasalnya, banjir rob diprediksikan masih akan terjadi. "Jangan melihat kondisi air laut tenang di permukaannya saja, karena arus di bawahnya itu kencang. Ini yang penting untuk kita perhatikan," kata Algafry, Kamis (29/12).

Dia berkata, jika memang terpaksa melakukan aktivitas di laut dan pantai, maka harus lebih waspada dan sering-sering mengecek kondisi cuaca di BMKG. Terutama di Pulau Ketawai yang memang pada musim libur biasanya ramai dikunjungi masyarakat yang berwisata dan bermalam di sana.

"Kami imbau agar dalam waktu dekat ini tidak dulu ke sana (berlibur dan menginap di Pulau Ketawai-red) dan pengelolanya pun kami imbau juga lebih hati-hati," ungkapnya.

Menurutnya, Provinsi Bangka Belitung saat ini sedang menjadi pusat perhatian kondisi arus kencang, angin besar dan gelombang laut tinggi. "Maka dari itu kami mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal ataupun beraktivitas di daerah pesisir agar tetap berhati-hati," jelasnya.

Dirinya juga meminta para anggota BPBD Bateng untuk mempersiapkan diri dan siaga di lokasi-lokasi yang mungkin akan terjadi keramaian saat tahun baru, termasuk di pesisir pantai. "Terutama di wilayah Kurau, Gusung Perlang, Batu Belubang dan Sungaiselan. Saya akan mengimbau agar teman-teman BPBD untuk mengawasi wilayah-wilayah pesisir di Bangka Tengah," pungkasnya.

Hal senada turut disampaikan Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya saat sedang menghadiri giat di Kabupaten Bangka Tengah. Dirinya meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di laut dan tidak berenang di pantai, apalagi berlibur ke pulau-pulau.

"Kita ini berada di wilayah kepulauan, jadi ombaknya besar dan anginnya kencang. Kondisi cuacanya pun cepat berubah," ujar Yan Sultra.

Menurutnya, alangkah baiknya malam tahun baru disambut dengan kegiatan yang tidak terlalu berlebihan dan diisi dengan hal-hal yang positif. "Mari kita semua masing-masing berdoa agar tahun depan lebih baik. Kalau ada kegiatan keramaian, mohon koordinasikan dengan aparat setempat supaya kami juga bisa membantu mengamankan," jelasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bateng, Yudi Sabhara mengakui, akhir-akhir ini kondisi gelombang air laut memang tergolong cukup tinggi. Bahkan beberapa waktu lalu, ada kejadian banjir rob di sejumlah wilayah yang ada di Bangka Tengah.

"Ada beberapa daerah yang terkena banjir rob seperti di Desa Batu Belubang, Kurau dan Kampung Sinar Laut Koba yang terdampak banjir rob," kata Yudi.

Meski demikian, banjir rob tersebut terbilang tidak cukup parah dan belum sampai memasuki rumah-rumah warga. "Kebanyakan cuma batas pekarangan rumah saja. Ada beberapa yang masuk rumah, terutama yang rumahnya agak rendah. Tapi itu pun tidak parah dan kami sudah kasih bantuan terhadap apa-apa yang mereka butuhkan," jelasnya.

Walau begitu, Yudi meminta agar masyarakat senantiasa waspada mengingat selama beberapa hari ke depan, ketinggian gelombang air laut diperkirakan bisa mencapai 2,7 meter. Terlebih lagi menurut dia, dari BMKG sudah mengabarkan dan memberikan peringatan bahwasanya akan ada badai muson (badai angin-red) dari arah timur Pulau Bangka.

"Kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di laut maupun di pesisirnya, tetap harus mempedomani BMKG dan imbauan-imbauan yang dikeluarkan," ungkapnya.

Termasuk kepada nelayan, apabila menemukan kondisi perubahan cuaca tidak lazim saat melaut agar segera menepi ke daratan dan mencari perlindungan. "Kalau memang kondisinya tidak memungkinkan, untuk sementara ini tidak usah melaut dulu. Tetap waspada, setidaknya sampai 7 hari ke depan," ujarnya.

Begitu pula bagi masyarakat secara umum agar tidak dulu berpergian ke pulau-pulau, bermain air di pantai ataupun pergi memancing di laut. "Ini kan lagi libur sekolah, biasanya memang banyak yang berlibur dan melakukan kegiatan-kegiatan seperti itu. Tapi untuk kali ini, kami imbau untuk jangan dulu," tegas Yudi. (u2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved