"Kami sudah tagih dan memberikan kemudahan dengan program pemutihan dan Samsat Setempoh, tapi memang masih ada saja masyarakat yang tidak sadar pentingnya bayar pajak," kata Rezania, Jumat (6/12).
Rezania juga pesimistis, jika target penerimaan 2024 bisa mencapai target yang seharusnya. Mengingat, masih banyak masyarakat nunggak, data kendaraan dihapus dan ekonomi masyarakat yang sedang lesu.
"Sepertinya untuk tahun ini target tidak tercapai, paling 93 persen, karena kondisi ekonomi masyarakat serta faktor lainnya, padahal tahun kemarin mencapai 135 persen untuk penerimaan pajak kendaraan," katanya.
Diketahui, target Samsat Bangka Tengah tahun 2024 sebesar Rp47 miliar, tapi sampai saat ini realisasinya hanya mencapai Rp41,8 miliar atau sekitar 89,13 persen saja. Ia berharap, agar masyarakat bisa lebih taat bayar pajak, karena pajak untuk membangun daerah. (w6)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.