Berita Pangkalpinang

Masyarakat Pangkalpinang Diminta Waspadai DBD, Dinkes Catat 335 Kasus hingga November 2024

Musim hujan yang kerap menyebabkan genangan air menjadi salah satu faktor utama penyebaran DBD. 

Editor: suhendri
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Tri Wahyuni. 

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Memasuki puncak musim hujan, Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang meminta masyarakat Pangkalpinang meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Sebab, musim hujan yang kerap menyebabkan genangan air menjadi salah satu faktor utama penyebaran DBD. 

"DBD adalah penyakit yang harus diwaspadai selama puncak musim hujan. Genangan air sering kali menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor utama DBD," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Tri Wahyuni, Senin (16/12/2024).

Tri mengingatkan masyarakat agar melakukan langkah-langkah pencegahan melalui gerakan 3M Plus, yakni menutup, menguras, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat penampungan air.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar aktif dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang sendiri telah melakukan upaya pengendalian demam berdarah dengue, termasuk pengasapan (fogging) di wilayah rawan dan pemberian larvasida untuk membunuh jentik-jentik.

"Namun, fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa. Pencegahan yang utama tetap pada kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan," ujar Tri.

Dinas kesehatan, kata Tri, terus memantau perkembangan kasus DBD di semua puskesmas dan akan meningkatkan sosialisasi, terutama di wilayah dengan kasus tinggi seperti Gerunggang dan Air Itam.

Masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam mendukung program pemerintah untuk menekan penyebaran DBD selama musim hujan.

355 kasus

Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mencatat, Januari hingga November 2024, terdapat 335 kasus DBD di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dari jumlah tersebut, kasus terbanyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang dengan 92 kasus, diikuti Puskesmas Air Itam sebanyak 66 kasus.

Tri meminta agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam merah pada kulit.

"Gejala DBD sering menyerupai flu biasa, namun jika dibiarkan dapat berakibat fatal," katanya. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved