96 Sapi di Bangka Belitung Terjangkit PMK, DPKP Distribusikan Vaksin

PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Sedikitnya 96 sapi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).  Jumlah kasus terbanyak berada di Kota Pangkalpinang.

Hal tersebut merujuk pada data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Babel per 20 Januari 2025.

Kepala DPKP Provinsi Babel Edi Romdhoni mengatakan, Kota Pangkalpinang menjadi daerah dengan jumlah sapi terkena PMK terbanyak karena lalu lintas ternak sapi dari luar daerah ke kota ini tinggi.

"Untuk kasus PMK maupun lumpy skin disease (LSD) ini lebih fokus di Kota Pangkalpinang, kemudian ternak sapi itu didistribusikan ke mana di kabupaten mana, maka itu akan terjadi ke sana," kata Edi, Selasa (21/1/2025).

Menurut Edi, pihaknya telah melakukan serangkaian upaya pencegahan penyebaran PMK, di antaranya melakukan vaksinasi terhadap ternak yang tidak terdampak.

Jika ternak sudah terkena penyakit tersebut dilakukan tindakan sesuai dengan prosedur operasional standar.

“(Ternak yang terjangkit PMK) diobati karena ini virus dan yang sehatnya dicegah dengan vaksin," ucapnya.                
Pihaknya, lanjut Edi, telah mendistribusikan 14 ribu dosis vaksin PMK.

Adapun vaksinasinya dilakukan oleh paramedis hewan di kabupaten/kota.

Rencananya, vaksinasi dilakukan terhadap 500 sapi di Kota Pangkalpinang, 500 sapi di Kabupaten Belitung, 200 sapi di Belitung Timur, 700 sapi di Bangka, 300 sapi di Bangka Selatan, 300 sapi di Bangka Barat, 1.500 sapi di Bangka Tengah sehingga totalnya 4.000 sapi. 

“Ini upaya yang kita lakukan di provinsi. Vaksin ini di-droping dari pusat," ucap Edi. 

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya kolaborasi seluruh pihak dalam mengatasi penyebaran PMK di Negeri Serumpun Sebalai.

"Beberapa tahun kemarin juga pernah terjadi, berbekal pengalaman tentunya kita juga sudah lebih siap. Apalagi waktu PMK terdahulu kita masuk kategori penanganan baik, tentunya perlu kekompakan kabupaten kota untuk mengatasi ini," tutur Edi. (riz)