Berita Bangka Barat

Banjir Sebabkan Tiang Listrik Roboh di Desa Telak

Hujan yang menguyur Kabupaten Bangka Barat, sejak Selasa (28/1) malam, menyebabkan satu tiang listrik di Desa Telak, Kecamatan Parittiga, ambruk.

IST/Camat Parittiga.
TIANG LISTRIK ROBOH - Hujan yang menguyur Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, sejak Selasa (28/1/2025) malam, menyebabkan satu tiang listrik di Desa Telak, Kecamatan Parittiga roboh dan menggangu pengendara yang melintasi jalan. 

PARITTIGA, BABEL NEWS - Hujan yang menguyur Kabupaten Bangka Barat, sejak Selasa (28/1) malam, menyebabkan satu tiang listrik di Desa Telak, Kecamatan Parittiga, ambruk atau roboh. Kondisi ini membuat lalu lintas di jalan terganggu dan masyarakat memasang imbauan agar berhati-hati melewati jalan tersebut.

"Terkait tiang listrik tersebut kami sudah laporkan ke pihak PLN, tim mereka sudah mulai bergerak dari Mentok dan Pangkalpinang, karena mereka juga butuh crane untuk mengangkat tiang listrik itu," kata Camat Parittiga, Adhian Zulhajjany, Rabu (29/1).

Ia juga meminta, kepada seluruh masyarakat Kecamatan Parittiga khususnya yang tinggal di titik rawan banjir, selalu waspada. Menurutnya, saat ini masih terjadi cuaca ekstrem seperti angin kencang disertai hujan lebat.

"Jadi sering terjadi pohon atau tiang roboh, angin kencang dan lain-lain. Kami dari kecamatan bersama pemerintah desa selalu memantau kondisi jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya untuk mengetahui dampak kerusakan akibat banjir dan akan kami laporkan ke dinas dan instansi terkait," katanya. 

Kejadian tanah longsor juga terjadi di Desa Air Limau, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Kepala Desa Air Limau, Mexsi Diansah juga telah melihat kondisi tanah longsor, yang berada dekat badan jalan Pangkalpinang-Mentok, tepatnya di Dusun 1 Desa Air Limau, pada Selasa (28/1).

Penyebab longsor diketahui akibat tingginya curah hujan. Sehingga setiap tahun, tanah di lokasi tersebut turun. "Tanah itu longsor setiap tahunnya, perkiraan sekitar kurang lebih 5 meter dari jalan nasional, jadi kami mengajak mari bersama, kita segera ambil tindakan sebelum jalan tersebut amblas," kata Mexsi Diansah.

Ia menegaskan, persoalan ini telah mereka sampaikan sejak tahun 2023 ke Pemkab Bangka Barat. "Sekira apabila kabupaten kita defisit anggaran mungkin bisa minta bantukan dengan provinsi atau pihak lainnya, bersama-sama kita tindaklanjuti segera. Kita menyampaikan ini,  karena jarak tanah hampir mendekati jalan aspal. Takutnya mengganggu akses jalan masyarakat, karena itu jalan nasional," harapnya.

Ia menegaskan, perlu ada pencegahan, sehingga tanah longsor tak terjadi terus menerus dan berakibat menutupi fasilitas umum, seperti jalan nasional nantinya. "Perlu adanya dibangun dam atau dinding penahan yang dicor, untuk menahan sedimen jika tanah longsor. Akibat tanah longsor, memang sejauh ini belum ada dampak. Tetapi apabila dibiarkan terus menerus, nanti jalan nasional bisa putus, karena banyak pengendara lewat situ," katanya. (riu)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved