Kabar Belitung Timur
Harga Ayam Ras Merosot Pasca Lebaran 2025
Pasca Lebaran 2025, harga daging ayam ras di Kabupaten Belitung Timur menurun hingga menyentuh Rp33 ribu per kilogram pada Kamis (10/4).
MANGGAR, BABEL NEWS - Pasca Lebaran 2025, harga daging ayam ras di Kabupaten Belitung Timur menurun hingga menyentuh Rp33 ribu per kilogram pada Kamis (10/4).
Saat Rilis Berita Resmi perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Maret 2025, Kepala BPS Belitung Timur Dwi Widiyanto menyampaikan komoditas ayam ras menjadi salah satu penyumbang deflasi bulan ke bulan Maret 2025 di Belitung Timur sebesar 0,37 persen.
"Daging ayam ras mengalami penyumbang deflasi bulan ke bulan pada Maret 2025 yang cukup dalam yaitu sebesar 0,37 persen, kemudian disusul dengan kangkung dan ikan kerisi," ujar Dwi saat menyampaikan Rilis Berita Resmi perkembangan inflasi Maret 2025, Selasa (8/4).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Belitung Timur Heryanto mengatakan, penyebab turunnya harga ayam ras dikarenakan banyak peternak yang menyuplai stok ayam lebih banyak namun daya beli masyarakat masih rendah.
"Jika suplai (stok) berlimpah namun daya beli minim. Hal ini membuat harga jadi turun," ujar Heryanto, Kamis (10/4).
Heryanto juga menyoroti pola konsumsi masyarakat yang belum normal menjadi alasan minimnya daya beli ayam di Belitung Timur.
"Jadi saat ini kondisi pasar dan daya beli belum sepenuhnya stabil terutama untuk ayam ras. Hal ini disebabkan pola konsumsi masyarakat belum normal dengan menu ayam. Lebaran 2025 kemarin habis makan menu ayam, jadi sekarang banyak masyarakat yang masih jenuh dan beralih ke ikan. Selain itu, rumah makan yang biasanya menjual menu ayam juga belum semua beroperasi," ujar Heryanto.
Untuk mengatasi hal tersebut, Heryanto menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mengatur distribusi DOC (day old chicken).
"Langkah dari kami selain memantau stabilitas harga. Menurunnya harga ayam dengan kondisi sekarangi ni dengan mengatur DOC (day old chicken) agar pasokan ayam tidak membeludak. Kami berharap semoga kondisi ini tidak terlalu lama, konsumsi masyarakat bisa segera kembali ke fase seperti biasanya," ujar Heryanto.
Langkah ini diambil oleh Pemerintah Kabupaten Belitung Timur untuk menanggulangi kondisi yang terjadi agar peternak ayam tidak mengalami kerugian. (mg1)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.