Berita Bangka

Aplikasi Sihawa Masuk Top 10 Finalis KIPP Babel, Tim Juri Datangi RSJD Samsi Jacobalis

Tim Juri KIPP tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendatangi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Samsi Jacobalis.

Bangkapos.com/Deddy Marjaya
TIM JURI IPP - Tim juri Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendatangi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Samsi Jacobalis milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Selasa (20/5/2025) disambut Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Heliyana. 

SUNGAILIAT, BABEL NEWS - Tim Juri Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendatangi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Samsi Jacobalis, di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Selasa (20/5).

Kedatangan tim juri ini untuk melakukan penilaian program aplikasi Sistem Screening Kesehatan Jiwa (Sihawa) milik RSJD dr Samsi Jacobalis masuk dalam Top 10 Finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Inovasi layanan terbaru berbasis digital bernama SIHAWA atau Sistem Screening Kesehatan Jiwa merupakan terobosan dalam upaya guna mempercepat dan mempermudah akses layanan kesehatan jiwa bagi masyarakat. Sihawa dapat diakses melalui https://sihawa.babelprov.go.id/

"Kehadiran kita di sini sebagai juri guna melakukan penilaian dengan melakukan verifikasi lapangan. Hari ini selain ke RSJD dr Samsi Jacobalis juga melakukan verifikasi lapangan ke Kantor Kelurahan Sungailiat dan PSC 119," kata Juri KIPP Babel, Ade Mayasanto.

Kedatangan rombongan ini juga disambut Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, didampingi Direktur RSJD Samsi Jacobalis, dr Ria Agustine dan jajarannya. 

Diakui Hellyana, aplikasi Sihawa sangat bermanfaat sekali. Apalagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara persentase penduduknya masuk sepuluh besar kategori warganya mengalami gangguan jiwa. Sehingga memang diperlukan adanya terobosan-terobosan terkait gangguan kejiwaan. 

"Harapan aplikasi Sihawa ini dapat mendektesi dini atau menscreening gangguan kesehatan kejiwaan masyarakat. Artinya sangat penting mencegah terjadinya gangguan kejiwaan dari pada mengobati. Jangan sampai sudah ngamuk-ngamuk baru dibawa kerumah sakit jiwa," kata Hellyana.

Direktur RSJD Samsi Jacobalis, dr Ria Agustine mengatakan, aplikasi Sihawa sudah berjalan di RSJD dr Samsi Jacobalis sejak tahun 2022. Kemudian, resmi diluncurkan pada tahun 2023 yang bisa diakses masyarakat Bangka Belitung bahkan juga warga di luar Bangka Belitung.

"Dapat dilihat berdasarkan data diketahui yang memanfaatkan aplikasi ini bukan hanya dari warga Bangka Belitung saja namun dari berbagai daerah di Indonesia. Artinya memang sangat bermanfaat sekali," kata Ria Agustine. (die)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved