Berita Pangkalpinang
BPBD Pangkalpinang Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan
Memasuki musim kemarau, Kota Pangkalpinang mulai dihadapkan pada peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
PANGKALPINANG, BABEL NEWS - Memasuki musim kemarau, Kota Pangkalpinang mulai dihadapkan pada peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sebagai langkah antisipasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang telah menggencarkan imbauan kepada masyarakat melalui berbagai kanal media sosial dan koordinasi dengan RT/RW di wilayah-wilayah rawan karhutla.
Masyarakat diminta untuk menghindari aktivitas pembakaran sampah, terutama di sekitar lahan kering, serta mengawasi dengan ketat jika memang harus membuka lahan dengan cara membakar.
"Kalaupun membuka lahan untuk bercocok tanam, kami sangat mengimbau agar selalu diawasi. Jangan tinggalkan api dalam kondisi menyala karena risiko perembetan sangat tinggi. BPBD juga siap mendukung pemadaman melalui suplai air untuk damkar apabila terjadi kebakaran," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pangkalpinang, Dedy Revandi, Kamis (31/7/2025).
Ia pun meminta warga agar tidak lengah mengingat cuaca panas diprediksi masih akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan.
Menurut Dedy, kewaspadaan dan peran aktif warga menjadi kunci utama untuk mencegah bencana kebakaran yang bisa merugikan lingkungan, ekonomi, bahkan keselamatan jiwa.
17 titik api
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pangkalpinang mencatat, sedikitnya ada tiga daerah rawan titik api di Pangkalpinang, yakni Kecamatan Bukit Intan, Gabek, dan Gerunggang.
Sepanjang tahun 2024 lalu, setidaknya tercatat ada 17 titik api di tiga kecamatan tersebut.
Mayoritas titik api muncul selama periode Agustus hingga Oktober, seiring dengan puncak musim kemarau.
"Di Kecamatan Bukit Intan, tepatnya di Kelurahan Temberan, kami mendeteksi lima titik api pada September 2024 kemarin, dan empat titik pada Oktober. Selain itu, Kelurahan Air Itam mencatat dua titik pada September, sementara Kelurahan Bacang mencatat dua titik pada Agustus," kata Dedy.
Di Kecamatan Gabek, BPBD Kota Pangkalpinang mencatat ada tiga titik api pada tahun lalu.
Satu titik di Kelurahan Jerambah Gantung pada Maret, serta dua titik lainnya kembali muncul pada September.
Di Kecamatan Gerunggang, satu titik api terpantau di Kelurahan Air Kepala Tujuh pada September.
“Potensi kebakaran umumnya dipicu oleh kelalaian manusia, terutama saat membuka lahan untuk pertanian dengan cara dibakar tanpa pengawasan. Praktik ini masih kerap dilakukan, meski memiliki risiko tinggi, terlebih saat kondisi cuaca panas disertai angin kencang,” ujar Dedy.
Persiapan Visa Haji 2026, Calon Haji Pangkalpinang Jalani Rekam Biometrik |
![]() |
---|
Daging Ayam Ras Sumbang Inflasi Terbesar di Pangkalpinang |
![]() |
---|
Polsek Bukit Intan Gelar GPM Ke-6 Kali, Beras Dijual Rp58 Ribu per 5 Kg |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang Segera Gelontorkan Cadangan Beras, 25 Ton untuk 2.500 KPM |
![]() |
---|
DPRD Babel Umumkan 21 Calon KPID 2025-2028, Didit Srigusjaya Klaim Tak Ada Titipan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.