Berita Bangka Tengah

Ketua DPRD Minta Evaluasi SOP Usai Rumah Warga Desa Mesu Timur Retak Akibat Aktivitas Blasting

Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Batianus menyayangkan adanya kerusakan rumah milik masyarakat Desa Air Mesu Timur.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)
Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah Batianus saat memberikan keterangan pada awak media, Senin (4/8/2025). 

KOBA, BABEL NEWS - Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Batianus menyayangkan adanya kerusakan rumah milik masyarakat Desa Air Mesu Timur, Kecamatan Pangkalanbaru, akibat dari aktivitas blasting bukit, yang terjadi pada Kamis (31/7). Seperti diketahui peristiwa itu membuat lebih dari 100 rumah di Desa Air Mesu Timur mengalami kerusakan ringan, mulai dari dinding retak ataupun kaca dan asbes yang pecah.

Batianus menegaskan, usai menyelesaikan pendataan jumlah kerusakan, perusahaan yang melakukan aktivitas itu diharapkan untuk segera memberikan ganti rugi pada masyarakat terdampak.

"Tentu kami sangat prihatin, kondisi peledakan batu mineral bukan logam yang dalam kegiatannya mengganggu masyarakat. Kami berharap ada evaluasi terkait langkah-langkah ke depan, agar tidak terulang lagi," ujar Batianus, Senin (4/8).

Ia meminta agar pihak terkait segera melakukan evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) produksi dari perusahaan itu, agar tidak lagi merugikan masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Terlebih lagi usai kejadian itu, ia mengaku mendapatkan banyak aduan dari masyarakat yang meminta adanya evaluasi terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan perusahaan itu. "Kami harap perusahaan segera menginvetarisir rumah-rumah masyarakat (yang rusak, red) untuk diperbaiki. Kemudian mencari solusi terbaik, agar tidak kembali terulang ledakan yang begitu besar, karena mungkin kapasitas bahan peledaknya melebihi kapasitas," jelasnya.

"Banyak yang mengadu pada kami, jadi kami akan memanggil manajemen perusahaan bersama dinas lingkungan hidup. Makanya kami berharap perusahaan segera mendengar aspirasi masyarakat sekitar yang terdampak," tambah Batianus.

Sebelumnya, PT Tanjung Bukit Nunggal (TBN) memastikan bakal bertanggung jawab penuh pada kerusakan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat aktivitas blasting yang dilakukan perusahaan, Kamis (31/7). 

Hal itu disampaikan salah satu staf PT TBN, Septiandi saat melakukan survei langsung terhadap kerusakan rumah milik masyarakat di Desa Air Mesu Timur, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah, pada Jumat (1/8).

"Dengan adanya kejadian ini untuk sekarang kami akan bertanggung jawab, karena memang kemarin getaran hasil dari peledakan memang lumayan besar. Karena, ada beberapa kesalahan teknis dari petugas lapangan kami," ujar dia.

Diakui Septiandi, tempatnya bekerja menang rutin melakukan aktivitas blasting di kawasan Bukit Nunggal, Desa Air Mesu Timur sebanyak tiga kali dalam satu minggu. "Kalau izin untuk peledakan (bukit) untuk izin itu sudah ada. Kemudian kami juga ada sosialisasi ke rumah warga, dibantu security keliling pakai kendaraan keliling melakukan pemberitahuan," jelasnya.

Menurutnya, dengan adanya kejadian pihaknya akan melakukan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan terutama dalam melakukan peledakan di atas bukit. "Ke depannya evaluasinya ya, melakukan peledakan itu harus benar-benar sesuai SOP. Jangan sampai nanti menimbulkan getaran atau suara yang keras, biar tidak ada kendala, karena kalau musibah seperti ini repot juga," sebut dia.

Ia juga menambahkan, saat ini PT TBN juga telah menghentikan sementara aktivitas produksi sesuai dengan kesepakatan bersama semua pihak. "Skema ganti rugi, nanti kami langsung melakukan perbaikan. Kami akan survei ke rumah warga dulu, untuk mengetahui apa saja kerusakan, sebelum nanti eksekusi," pungkasnya. (w4)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved