Berita Bangka Selatan

Wujudkan Bangka Selatan Sehat Ternak, Ribuan Hewan Ternak Divaksinasi PMK

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus menggencarkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak.

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
VAKSINASI PMK -- Sejumlah petugas kesehatan dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan ketika melakukan vaksinasi PMK hewan ternak di Kecamatan Toboali, Selasa (12/8/2025). Vaksinasi dilakukan guna mencegah penyebaran PMK. 

TOBOALI, BABEL NEWS - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan terus menggencarkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak. Ribuan hewan ternak ditargetkan menjadi sasaran vaksinasi PMK pada bulan Agustus 2025 ini. Langkah ini diambil guna mewujudkan program Kabupaten Bangka Selatan sehat ternak.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan, Nurudin mengatakan, pihaknya menargetkan terdapat 1.000 sapi yang kembali divaksin PMK sebagai langkah untuk mencegah potensi kemunculan kembali wabah PMK. "Bertepatan dengan momen peringatan hari kemerdekaan kami melalui petugas-petugas bidang peternakan melaksanakan pelayanan vaksinasi PMK di sebagian besar wilayah di Kabupaten Bangka Selatan," kata Nurudin, Selasa (12/8).

Nurudin mengungkapkan, PMK merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan berkuku belah atau genap. PMK sangat menular dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan pada peternakan. "Vaksinasi kali ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus PMK pada ternak yang berpeluang terserang penyakit tersebut," papar Nurudin.

Menurutnya, vaksinasi PMK dinilai sangat penting untuk mencegah dan mengontrol penyebaran penyakit ini. Terpenting mampu mengurangi risiko infeksi pada hewan yang divaksin dan penyebaran penyakit ke hewan lain yang belum divaksinasi. 

Adapun 1.000 dosis vaksin PMK telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan akan dilakukan di enam wilayah sentra produksi ternak. Mulai dari Kecamatan Toboali, Kecamatan Tukak Sadai, Kecamatan Airgegas, Kecamatan Pulau Besar, Kecamatan Payung dan Kecamatan Simpang Rimba.

"Kegiatan kali ini didukung oleh petugas-petugas terampil yang terbagi dalam enam tim. Terdiri dari gabungan medik, paramedik dan petugas peternakan," jelasnya.

Kata Nurudin pengawasan terhadap pergerakan ternak juga menjadi fokus pencegahan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa penyebaran PMK berasal dari daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah. 

Pihaknya menargetkan 1.000 ekor sapi mampu divaksin selama bulan Agustus 2025 ini. "Sehingga menghasilkan peningkatan imunitas ternak yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas ternak dan ekonomi peternak," sebut Nurudin(u1)

Nihil Kasus PMK
PEMERINTAH Kabupaten Bangka Selatan memastikan tidak ada laporan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di daerah itu. 

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Nurudin mengatakan pemerintah daerah bersama peternak setempat terus berupaya mempertahankan status zero case alias nol kasus PMK. 

Pasalnya, sejak akhir tahun 2022 tidak ada kasus ternak terjangkit PMK. Meskipun begitu pergerakan ternak dari luar daerah tetap dilakukan pemantauan. "Alhamdulillah, sampai saat ini Kabupaten Bangka Selatan masih zero case PMK," kata Nurudin, Selasa (12/8).

Nurudin mengakui, guna mempertahankan status tersebut pihaknya tetap menggenjot vaksinasi secara intens. Menurutnya, hewan ternak yang sudah divaksin memiliki daya tahan tubuh lebih kuat. "Saat ini kami terus menggencarkan vaksinasi PMK kepada hewan-hewan ternak milik peternak yang ada di enam kecamatan," sebut Nurudin.

Di sisi lain, pemerintah daerah melalui petugas di lapangan turut menggencarkan edukasi protokol kesehatan seperti biosekuriti ternak kepada masyarakat. Misalnya dengan pemisahan ternak sakit, desinfeksi kandang dan pembatasan akses. 

Pada dasarnya biosekuriti merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit pada ternak. Tujuannya untuk meminimalkan keberadaan penyebab penyakit. "Saya juga minta para peternak sapi harus secara rutin menjaga kebersihan kandang maupun kesehatan hewan sapinya," ujarnya.

Ia meminta masyarakat maupun pedagang untuk tetap waspada dan berhati-hati untuk mendatangkan sapi dari luar. Sehingga langkah pencegahan PMK di Kabupaten Bangka Selatan dapat terus ditekan.

"PMK masih menjadi ancaman dan bisa muncul kembali sewaktu-waktu. Terutama dengan adanya mobilitas hewan ternak," ucap Nurudin(u1)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved